Survei Bloomberg, Anies Capres Paling Unggul, Prabowo-Ganjar Keok

Selain mengunggulkan Anies, hasil survei itu juga memprediksi perekonomian Indonesia. Mereka menilai ekonomi akan maju cepat lebih dari 5 persen.

Jan 20, 2024 - 08:45
Survei Bloomberg, Anies Capres Paling Unggul, Prabowo-Ganjar Keok

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menjadi capres paling unggul yang dipilih ekonom dan analis senior berdasarkan survei yang dilakukan baru-baru ini oleh Bloomberg.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 17 ekonom dan analis senior itu, Anies mendapat nilai tinggi dan dianggap paling tepat memimpin Indonesia. Nilai yang didapat Anies adalah 33 dari 17 ekonom dan analis senior itu.

Sementara Prabowo Subianto sebagai capres nomor urut dua ada di posisi kedua dengan nilai 29.

Dan yang terakhir adalah Ganjar Pranowo yang merupakan capres urut 3 dengan nilai 28.

Selain mengunggulkan Anies, hasil survei itu juga memprediksi perekonomian Indonesia. Mereka menilai ekonomi akan maju cepat lebih dari 5 persen.

Bukan hanya itu, survei yang dilakukan Bloomberg ini juga menyoroti pemilihan Gibran Rakabuming yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo maju sebagai cawapres nomor urut 2. Pemilihan Gibran ini memicu tudingan membangun dinasti politik ala Jokowi.

Survei Bloomberg ke 17 Ekonom: Anies Unggul dari Prabowo dan Ganjar

"Keduanya (Prabowo dan Gibran) berjanji untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan Jokowi termasuk hilirisasi mineral dan pembangunan ibu kota baru senilai US$34 miliar," tulis Bloomberg, Jumat (19/1).

Bahkan dalam survei itu, 10 dari 17 ekonom dan analis senior menyebut dinasti yang dibangun di bawah Jokowi bukan pertanda baik bagi pasar dan perekonomian. Survei ini juga mengungkap sejumlah temuan lain. Temuan-temuan itu yakni:

1. Pertambangan dan logam dinilai sebagai sektor yang menarik bagi investor. Keduanya bisa menjadi fokus selama tahun pemilu, diikuti oleh infrastruktur dan energi terbarukan.

2. Para analis mengatakan bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia harus dilanjutkan oleh penerus Jokowi, diikuti oleh reformasi infrastruktur dan transisi energi hijau.

3. Ketiga, sebagian besar responden menyebut ketergantungan yang besar pada batubara adalah salah satu kebijakan yang seharusnya tidak dilanjutkan.(han)