Sultan Asal Nganjuk Beli Pesawat yang Ditaksir Capai Miliaran Rupiah

Pesawat ini dibeli H. Gatutkoco (46), juragan minyak. Anak juragan sawit asli Nganjuk ini menjadikan pesawat yang sudah tidak bisa terbang itu untuk pajangan di halaman rumah.

May 23, 2023 - 22:57
Sultan Asal Nganjuk Beli Pesawat yang Ditaksir Capai Miliaran Rupiah
Pesawat diparkir depan rumah (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)

NUSADAILY.COM – NGANJUK - Biaya pembelian pesawat, akomodasi hingga bisa terparkir di depan rumah sultan asal Nganjuk ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Pesawat ini dibeli H. Gatutkoco (46), juragan minyak. Anak juragan sawit asli Nganjuk ini menjadikan pesawat yang sudah tidak bisa terbang itu untuk pajangan di halaman rumah.

Pesawat warna merah putih tersebut terpajang di rumah yang ada di Jalan Raya Nganjuk-Surabaya, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, Nganjuk. Konon, pesawat tersebut harganya sekitar Rp 1 miliar.

BACA JUGA : Keren! Begini Penampakan Pesawat Sultan Nganjuk yang Terparkir...

Dilansir dari detikJatim yang mencoba berkomunikasi dengan pemilik pesawat, H. Gatutkoco. Namun, yang bersangkutan belum berkenan. Ia hanya mengizinkan mengambil gambar dari luar pesawat, yang berdiri kokoh di tengah kolam ikan.

"Berapa ya harganya. Detailnya tidak tahu, mungkin sekitar Rp 1 miliar ada ya," ujar Budi Santoso (45), penjaga rumah, Minggu (21/5/2023).

"Beliau (H. Gatutkoco) belum berkenan diwawancarai. Ini boleh ambil gambar dari luar pesawat saja biasanya," kata Budi, dilansir dari detik.com

Budi bercerita, pesawat ini didatangkan tahun 2019 saat awal pandemi COVID-19. Sementara itu, bagian dalam pesawat telah dimodifikasi. Bagian kursi penumpang yang berkapasitas sekitar 100 orang itu dicopot dan diganti kursi sofa.

"Dalamnya pesawat sudah diganti semua, kursi kapasitas lebih dari 100 dicopot ditaruh gudang diganti sofa untuk acara keluarga," paparnya.

Diketahui, H. Gatutkoco merupakan anak dari juragan sawit bernama H. Yusuf (78). Mereka tinggal di Jakarta. Sedangkan rumah dengan pesawat di Nganjuk ini hanya ditempati oleh penjaga asal Ngawi. (ros)