Status Masih Siaga, Gunung Semeru Gempa Erupsi Hampir Setiap Hari
Pada periode itu Liswanto, seperti diberitakan Antara, menjelaskan juga terekam terjadi tiga gempa embusan amplitudo 3-6 mm dengan lama gempa 40-50 detik, dua kali gempa harmonik dan dua kali gempa tektonik jauh.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Gempa erupsi mendominasi aktivitas Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur selama dua hari terakhir. Pada hari ini, Sabtu (15/4), setidaknya terjadi 57 kali gempa erupsi menurut laporan tertulis Petugas Pos Pengamatan Liswanto di Gunung Sawur.
Pada pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB disebut ada 18 kali gempa erupsi dengan amplitudo 13-22 mm dan lama gempa 60-120 detik.
Pada periode itu Liswanto, seperti diberitakan Antara, menjelaskan juga terekam terjadi tiga gempa embusan amplitudo 3-6 mm dengan lama gempa 40-50 detik, dua kali gempa harmonik dan dua kali gempa tektonik jauh.
Sementara berdasarkan pengamatan visual Gunung Semeru dikatakan terlihat jelas, asap kawat tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke utara dan status masih level III atau siaga.
BACA JUGA : Duh! Gunung Karangetang di Sulut Berstatus Siaga, Warga...
Pada pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB disebut ada 18 kali gempa erupsi dengan amplitudo 13-22 mm, satu gempa embusan amplitudo 5 mm dan tiga kali gempa tektonik jauh.
Pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB disebut terdapat 21 kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-20 mm, empat kali gempa embusan dan satu kali gempa tektonik jauh.
Sebelumnya, pada Jumat (14/4), tercatat Gunung Semeru mengalami 84 kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 50-190 detik.
Larangan bagi masyarakat
Mengingat Gunung Semeru masih level Siaga maka masyarakat dilarang beraktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
BACA JUGA : Mengenal Jalur Pendakian Gunung Kawi, Tempat Lihat Gagahnya...
Masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ujar Liswanto.
Warga diimbau mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," kata Liswanto.(lal)