Sosok dan Makna Ketupat Lebaran di Hari Raya Idul Fitri

Lantas bagaimana sejarah ketupat yang identik di Hari Raya? Dan siapa sosok tokoh di balik terkenalnya ketupat di Hari Raya? Simak serba-serbinya berikut ini:

Apr 22, 2023 - 14:00
Sosok dan Makna Ketupat Lebaran di Hari Raya Idul Fitri
Ilustrasi ketupat (freepik)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Tahukah kamu siapa yang memperkenalkan ketupat? Ketupat sudah identik saat perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Bagi sebagian masyarakat Jawa, tradisi ketupat saat Lebaran atau yang biasa disebut Lebaran Ketupat ini memiliki sejarah dan makna tersendiri.

Lantas bagaimana sejarah ketupat yang identik di Hari Raya? Dan siapa sosok tokoh di balik terkenalnya ketupat di Hari Raya? Simak serba-serbinya berikut ini:

Sunan Kalijaga: Sosok yang Memperkenalkan Ketupat
Melansir situs Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, sosok yang memperkenalkan ketupat adalah Sunan Kalijaga. Raden Mas Sahid, anggota Walisongo yang dikenal dengan panggilan Sunan Kalijaga ini memperkenalkan ketupat, simbol yang sebelumnya sudah dikenal masyarakat, dalam perayaan Lebaran atau Hair Raya Idul Fitri.

Tradisi ketupat saat Lebaran ini juga biasanya disebut Lebaran Ketupat. Adapun pelaksanaan Lebaran Ketupat sendiri diperingati masyarakat pada tanggal 8 Syawal atau sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran hari kedelapan.

Sejarah Ketupat yang Identik saat Lebaran Hari Raya
Tradisi ketupat pada saat perayaan Lebaran tersebut berawal dari penyebaran agama Islam di pulau Jawa oleh Sunan Kalijaga. Salah satu tokoh Walisongo yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Tradisi Lebaran Ketupat, yang berasal dari wilayah pesisir utara Jawa, tempat awal penyebaran Islam, tak kuat pengaruhnya di pedalaman. Hanya sejumlah wilayah pesisir utara yang masih menganggap Lebaran Ketupat, biasa disebut "Hari Raya Kecil", sebagai Lebaran sebenarnya seperti Kudus, Pati, dan Rembang.

Meski begitu, secara esensial tidak ada yang membedakan antara Lebaran Ketupat dengan Lebaran pada Hari Raya Idul Fitri. Keduanya punya makna yang sama.

Makna Ketupat yang Jadi Makanan Khas saat Lebaran
Masih merujuk situs Dinas Kebudayaan DIY, menurut Slamet Mulyono dalam Kamus Pepak Basa Jawa, kata "Ketupat" berasal dari "Kupat". Parafrase kupat adalah "ngaku lepat" yang artinya mengaku bersalah.

Sementara janur atau daun kelapa yang membungkus ketupat merupakan kependekan dari kata "jatining nur" yang bisa diartikan hati nurani. Adapun besar yang dimasukkan dalam anyaman ketupat, secara filosofis menggambarkan nafsu duniawi.

Menurut penjelasan di atas maka bentuk ketupat artinya melambangkan nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani.

Bagi sebagian masyarakat Jawa, ketupat yang berbentuk persegi diartikan dengan kiblat papat limo pancer. Papat dimaknai sebagai simbol empat penjuru mata angin utama: timur, barat, selatan, dan utara. Artinya, ke arah manapun manusia akan pergi ia tak boleh melupakan pacer (arah) kiblat atau arah kiblat (salat).

Rumitnya anyaman janur untuk membuat ketupat memiliki simbol dari kompleksitas masyarakat Jawa saat itu. Anyaman yang melekat satu sama lain merupakan anjuran bagi seseorang untuk melekatkan tali silaturahmi tanpa melihat perbedaan kelas sosial.

Demikian penjelasan sejarah ketupat saat Lebaran. Sudah diketahui bahwa siapa yang memperkenalkan ketupat adalah Sunan Kalijaga, salah satu Walisongo yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa.(eky)