Sosialisasi Empat Pilar, MPR RI Bamsoet Sebut Alumni IKA Jayabaya Punya Peran Penting Dan Strategis

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Ikatan Alumni Universitas Jayabaya (IKA Jayabaya) menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Nov 26, 2022 - 17:57

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Ikatan Alumni Universitas Jayabaya (IKA Jayabaya) menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Di kesempatan itu, Pria yang kerap disapa Bamsoet itu menekankan

jika keberadaan organisasi alumni IKA Jayabaya memiliki peran penting dan strategis.

 

Karena menurutnya IKA Jayabaya diperlukan  tidak hanya untuk  almamater, melainkan juga bagi masyarakat luas. Khususnya dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, sebagaimana diamanatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

 

"Organisasi alumni berperan sebagai katalisator yang menjadi cermin citra kampus, selain itu juga berperan sebagai  kontributor dengan artian kepanjangan tangan almamater untuk

memperluas jaringan kampus.

Sementara referensi dan inspirasi, alumni berperan memberikan banyak kesempatan forum informasi dunia kerja dan usaha (job fair) yang dapat membantu penyerapan angkatan kerja,* jelasnya di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, Rabu (23/11/22).

 

Ia juga menyebut,  Indonesia saat ini sedang menghadapi tiga momentum penting. Pertama, momentum bonus demografi karena komposisi demografi didominasi kelompok usia produktif, yang 70 persen di antaranya adalah generasi muda.

 

Kedua, momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Ketiga, momentum menyongsong Visi Indonesia Emas 2045.Ketiga   target di  usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia di tahun 2045 nanti, harus terdapat peningkatan profil angkatan kerja.

 

" Pembangunan sumber daya manusia merupakan kunci untuk mewujudkan kemajuan bangsa dalam menyongsong ketiga momentum tersebut. Karenanya selain membangun infrastruktur fisik, pembangunan nasional juga harus bertumpu pada pembangunan manusia sebagai subjek sekaligus objek pembangunan," Jelasnya.

 

Dijelaskan, indeks pembangunan manusia ( IPM) Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sebagai catatan menurut Badan Pusat Statistik ( BPS)  IPM  Indonesia saat ini mencapai 72,91 point' (naik 0,86%).Dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 72,29 point'.

 

"Catatan lain yang patut kita petimbangkan adalah, bahwa masih ada kesenjangan IPM di berbagai wilayah, misalnya Jakarta memiliki indeks IPM tertinggi sebesar 81,65 poin, sementara Papua memiliki IPM 61,39 poin. Demikian pula IPM pada 7 provinsi lain yang nilainya berada pada kisaran 60 hingga 70 poin," terang Bamsoet.

 

Sementara untuk tolak ukur pembangunan sumber daya manusia, kata Bamsoet  tidak semata-mata dikonversikan pada rujukan angka-angka. Melainkan juga memerlukan pemaknaan dari aspek kualitas berupa pembangunan karakter bangsa.

 

"Pembangunan karakter bangsa inilah yang telah, sedang, dan akan terus diperjuangkan oleh MPR melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI. Empat Pilar MPR tersebut adalah Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa, Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus yang harus dijunjung tinggi serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu bangsa," pungkas Bamsoet.

 

Turut hadir antara lain, Anggota DPR RI yang juga alumni Universitas Jayabaya Darul Siska, Ketua Umum IKA Jayabaya Dr. H. Efri Jhonly, Guru

Besar Universitas Mercu Buana Prof. Dr. Masydzulhak Djamil, serta Pemimpin BNI Kantor Wilayah 10 Rudy Sihombing yang datang mewakili Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.(sir)