Soal Pengisian Perangkat Desa Truneng Gaduh, DPRD Magetan Bakal Panggil Kades dan Panitia

Dec 13, 2023 - 17:56
Soal Pengisian Perangkat Desa Truneng Gaduh, DPRD Magetan Bakal Panggil Kades dan Panitia
Forum masyarakat desa Truneng demo balai desa tuntut pengisian perangkat desa diulang. Senin (11/12/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magetan ikut angkat bicara soal aksi demo puluhan masyarakat Desa Truneng, Kecamatan Sukomoro, yang menuntut dilakukannya ulang tes seleksi perangkat desanya. 

Puluhan warga yang mengelar demo pada hari Senin pagi (11/12/2023) merasa ada kejanggalan dalam hasil seleksi, khususnya untuk posisi Kasi Pemerintahan dan Kaur Perencanaan.

Wakil Ketua DPRD Magetan, Suwarno, bakal memanggil pihak pihak yang bersangkutan untuk menyelesaikan di kantor DPRD. 

"Ya, meski belum ada laporan resmi dari masyarakat, DPRD berusaha memahami dan mengurai permasalahan agar tidak berlarut-larut nantinya," kata Suwarno, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, dalam hal ini pentingnya klarifikasi langsung, terutama setelah demo tersebut menjadi sorotan media. Jika ada kejanggalan dalam hasil dan proses seleksi, seperti dugaan bahwa yang lulus adalah anak kades dan perangkat desa. 

"Kami DPRD berkomitmen untuk menyelidiki dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena permasalahan masyarakat yang terjadi itu kami awasi juga," pungkas legislator Golkar tersebut.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga yang megatasnamakan Forum Masyrakat Truneng desa Truneng kecamatan Sukomoro kabupaten Magetan Jawa Timur luruk kantor desanya. Meraka memprotes soal pengisian perangkat desa yang dinilai penuh kecurangan dan cacat hukum. Warga menuntut pengisian untuk dilakukan tes ulang. 

Sebelumnya desa Truneng melaksanan pengisian perangkat desa pada Rabu (06/12/2023) yang di ikuti oleh 16 orang peserta untuk mengisi dua lowongan. Yaitu Kasi Pemerintahan dan Kaur Perencanaan, pada saat pelaksanaan dua dari meraka dinyatakan lolos, anak kepada desa sendiri dan anak perangkat desa setempat.

Namun ada kejanggalan dalam hasil ujian tersebut yang ditengarai tidak beres kerena nilainya nyaris sempurna. Yaitu 95,99 persen dan 9,33 persen, dari 150 soal hanya salah 6. Sementara perserta selebihnya nilamua kurang dari 50 persen. Diketahui, keduanya merupakan anak kades dan anak perangkat desa setpat.

Berdasarkan kecurigaan adanya kecurangan di atas, dengan memakai kendaraan roda dua puluhan massa tersebut memainkan gas geruduk balai desa menutut dilakukan ujianulang. Selain orasi meraka juga membentangkan spanduk bertuliskan seperti ini :

 "Jangan merasa berkuasa punya dana, kau seenaknya tindas rakyat kecil dengan tipu muslihat. Kita minta tes seleksi perangkat desa diulang."

Koordinator aksi Angga Gunarto, menambahkan, warga demo karena merasa dalam pengisian perangkat desa Truneng kalo ini menemukan adanya kejanggalan dari nilai yang mencolok. 

Yaitu 95,99 persen dan 95,33 persen. Kemudian perumus soal ujian dilakukan oleh pihak ke- 3, ditanya legalitasnya juga tidak dapat memberitahukan, pihak kepala desa hanya berdalih sudah sesuai aturan.

Pendemo menuntut keadilan yang seadil adilnya. Selain itu pengisian perankat desa juga ditengarai ada unsur nepotisme karena yang lulus anak kades dan perangkat desa. (*/nto).