Soal Pemilihan Ketum PSSI 16 Februari, Begini Kata Erick Tohir

Erick berharap pada masa depan sepak bola Indonesia menjadi pemersatu bangsa dan bukan malah memecah-belah persatuan. "Setiap ada pertandingan sepak bola masyarakat ketakutan, orang tua ketakutan anaknya yang jadi suporter nggak pulang. Jangan sampai sepak bola jadi kesedihan, bukan jadi kebahagiaan, orang tua kehilangan anaknya, kakak kehilangan adik, adik kehilangan kakak," ujarnya.

Jan 22, 2023 - 15:54
Soal Pemilihan Ketum PSSI 16 Februari, Begini Kata Erick Tohir
Erick Tohir Caketim PSSI (ANTARA FOTO)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Salah satu calon ketua umum PSSI Erick Thohir pasrah soal persaingan menuju kursi yang akan ditinggalkan Mochamad Iriawan.

Erick tak menampik peluang kegagalan pada pemilihan yang akan berlangsung pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 16 Februari mendatang.

"Kalau voters [pemilik suara] hatinya sama dengan saya, ingin membangun sepak bola yang bersih, menjadi pemersatu, membuat bahagia ya ayo. Ini sama-sama, bukan karena saya. Pemilihannya individu lho, ada ketua, wakil ketua, exco, artinya harus ada kebersamaan," katanya.

"Nanti kita dengarkan calon-calon ini, yang menang kita hormati, yang kalah ya sudah, harus legowo. Bukan tidak mungkin saya kalah, namanya pemilihan," ujar Erick dikutip dari Antara.

Di luar soal dukungan pemilik suara, Erick menjelaskan keinginan meniadakan pemisahan dalam membangun sepak bola Indonesia.

"Kadang-kadang ada dikotomi antara olahraga dengan pemerintah. Tidak mungkin ketika ingin membangun sesuatu, pemerintah, masyarakat, asosiasi beda, itu enggak nyaman," ucapnya.

Erick pun memiliki keinginan meniru Jepang yang membangun sepak bola berdasarkan cetak biru sejak 1991 sehingga menghasilkan tim nasional yang memiliki karakter.

Erick berharap pada masa depan sepak bola Indonesia menjadi pemersatu bangsa dan bukan malah memecah-belah persatuan.

"Setiap ada pertandingan sepak bola masyarakat ketakutan, orang tua ketakutan anaknya yang jadi suporter nggak pulang. Jangan sampai sepak bola jadi kesedihan, bukan jadi kebahagiaan, orang tua kehilangan anaknya, kakak kehilangan adik, adik kehilangan kakak," ujarnya.

Mantan Presiden Inter Milan itu menegaskan untuk mewujudkan sepak bola yang bersih, perlu ada teknologi sehingga pertandingan tidak hanya mengandalkan wasit.

"Tidak bisa menyalahkan semua ke wasit. Wasit juga manusia, dicubit sakit, harus dibina, ekonomi baik atau tidak, pendidikan baik atau tidak, termasuk terkait kewasitannya itu. Intinya sepak bola bersih itu harus dibangun," terang Erick.(sir)