Soal Larangan Buka Bersama, Din Syamsudin Sebut Kebijakan Tidak Arif dan Adil

Mar 25, 2023 - 05:05
Soal Larangan Buka Bersama, Din Syamsudin Sebut Kebijakan Tidak Arif dan Adil
Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin Foto : Ist

NUSADAILY. COM - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin menanggapi surat edaran larangan buka puasa bersama yang diterbitkan  Mensekab Pramono Anung Ia mengatakan jika larangan itu dirasa sangat tidak arif dan tidak adil. 

Menurutnya, tidak arif itu, karena terkesan tidak memahami makna dan hikmah buka bersama puasa. Padahal kegiatan tersebut dapat meningkatkan silaturahim dan peningkatan kerja dan kinerja Aparatur Sipil Negara.

Sementara, dari segi tidak adil merupakan alasan yang mengada-ada dengan alasan masih adanya bahaya Covid-19.dirinya juga mempertanyakan saat presiden mengadakan acara pernikahan putranya yang  mewah dan mengundang kerumunan?. 

"Begitu juga bukankah Presiden terakhir ini sering berada di tengah kerumunan? Janganlah ucap dan laku berbeda, karena menurut Al-Qur'an "suatu kehinaan besar di sisi Allah bagi seseorang yg hanya mengatakan apa yg tidak dikerjakannya".ucapnya sembari  mengutip ayat suci Al-Quran Jumat (24/3/2023). 

Ditambahkan kebijakan yang tidak bijak itu dimunculkan secara terbuka, di tengah umat Islam mulai menjalankan ibadah di bukan Suci Ramadan. Salah satunya dengan menggelar buka puasa bersama. 

Baginya, jika nantinya  para pejabat/tokoh pemerintahan tidak lagi mengadakan buka puasa bersama. Maka dapat dicatat jika rezim ini sudah meniadakan tradisi Ramadan  yang sudah berjalan dengan baik sejak dulu. 

Kepada umat Islam, bagi yang mampu, teruskan adakan Buka Puasa Bersama, jangan taati perintah pemimpin yg bermaksiat kepada Allah SWT. Camkan Hadits Nabi "seseorang yg memberi makan orang yg berpuasa akan mendapat pahala setimpal pahala orang yg berpuasa itu".serunya.

Seperti. Diketahui, pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara ( Mensegneg) telah mengeluarkan Surat Edaran tentang larangan berbuka puasa selama Bulan Suci Negara. (sir)