Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden yang Digelar PAN

Memang ini forum ketua umum, Nasdem dan PDIP sedang ke luar negeri. Bu Megawati dan Bang Surya lagi ke luar negeri

Apr 3, 2023 - 16:56
Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden yang Digelar PAN
Pertemuan Jokowi dan para ketua umum parpol (Foto: Dok. Kemendag)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan lima ketua umum partai politik. Megawati dan Paloh disebut sedang berada di luar negeri.
Pertemuan para elite politik itu terjadi dalam acara Silaturahmi Ramadan bersama Presiden yang digelar PAN di di kawasan Buncit Raya, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). Hadir dalam pertemuan itu Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Plt Ketum PPP M Mardiono.

BACA JUGA : Empat Ketum Parpol dan Presiden Jokowi Hadiri Silaturahmi...

 Megawati dan Paloh yang sama-sama saat ini sebagai ketua umum parpol pendukung pemerintah tidak hadir dalam pertemuan itu. Presiden Jokowi mengatakan PDIP dan NasDem sebenarnya telah diundang PAN.

"Oh diundang. Yang mengundang, sekali lagi ya, yang mengundang adalah Ketua PAN Bapak Zulkifli Hasan," kata Jokowi di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).dilanisr dari detik.com
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut baik Megawati maupun Surya Paloh sedang berada di luar negeri. Hal inilah yang menjadi alasan keduanya absen di acara silaturahmi.

"Memang ini forum ketua umum, Nasdem dan PDIP sedang ke luar negeri. Bu Megawati dan Bang Surya lagi ke luar negeri," tutur Zulhas.

Menteri Perdagangan (Mendag) ini menyebut acara silaturahmi dengan Presiden Jokowi sudah diagendakan sejak lama. Ia terbuka jika akan ada pertemuan lain dengan parpol yang lebih lengkap.

"Iya insyaallah, proses kan masih panjang ya. Jadi ini memang tanggal 2 sudah lama direncanakan," ujarnya.

BACA JUGA : Mahfud MD Minta RUU Disahkan, Bambang Pacul: Siap Kalau...

PDIP Buka Suara
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan tidak ada petinggi PDIP yang hadir di acara silaturahmi yang digelar PAN. Hasto awalnya mengonfirmasi bahwa PDIP memang mendapatkan undangan untuk hadir di acara PAN. Namun, dia menyebut acara tersebut hanya ditujukan kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sehingga tak bisa diwakilkan.

"Undangan memang disampaikan kepada kami, hanya saja undangan tersebut ditujukan kepada ketua umum partai dan tidak bisa diwakilkan," kata Hasto saat dikonfirmasi, Minggu (2/4).

Hasto mengatakan Megawati memang sudah punya acara yang lebih dulu dijadwalkan. Kemudian, kata dia, karena undangan hanya ditujukan kepada Megawati, maka tidak ada satupun kader yang bisa mewakilkan.

"Karena tidak bisa diwakilkan, maka Ibu Megawati yang kebetulan beliau ada acara yang sudah dijadwalkan sebelumnya, sehingga tidak bisa hadir," ucapnya.

Sementara itu, Partai NasDem menanggapi soal ketidakhadiran Paloh dalam acara silaturahmi bersama Jokowi. Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali tak mempersoalkan jika NasDem tak diundang.

"Ya biasa-biasa aja. Masak kalau kita tidak diundang kita menangis," kata Ali saat dihubungi, Minggu (2/4/2023)
Ali menganggap acara itu sekadar pertemuan antarkoalisi di kalangan pemerintah, bukan pertemuan koalisi pemerintahan Jokowi. Menurutnya, pertemuan ini tak lain ialah antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk membahas wacana 'koalisi besar'.

"Saya menganggap bahwa pertemuan ini bukan pertemuan koalisi pemerintah karena NasDem kan koalisi pemerintah. Artinya, paling tidak sampai hari ini NasDem itu menjadi bagian daripada koalisi pemerintah," ujar Ali.

"Kalau kemudian pertemuan hari ini kami tidak diundang ya kami berpikir positif aja, hari ini pertemuan KIB dan KKIR, bisa jadi membentuk 'koalisi besar'," imbuh dia.
Ali menekankan saat ini partainya bersama Demokrat dan PKS telah mendeklarasikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menurutnya, KPP dianggap tak memenuhi syarat ke acara itu karena telah memiliki capres yaitu Anies Baswedan.

"Koalisi Perubahan itu telah memiliki calon presiden. Terus koalisi KKIR mendukung Pak Prabowo. Ya artinya ini kan tidak terkecuali Koalisi Perubahan tidak memenuhi syarat, ya bahkan kemudian kita bisa bergabung," ujar dia.

Ali pun tak masalah pihaknya tak diundang apabila benar pertemuan itu membahas 'koalisi besar'. Dia meyakini pembicaraannya tak akan terlepas dari komitmen membangun bangsa lebih baik.

"Ya kan itu memang hak kedaulatan tiap partai politik. Jadi kita menghargai apa yang dilakukan teman-teman PAN, ikhtiar yang dilakukan parpol-parpol, apapun yang mereka bicarakan di sana, menurut saya, itu baik untuk bangsa," katanya.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya menilai acara silaturahmi Ramadan yang digelar PAN itu untuk menjalin persatuan. Mestinya, menurut dia, tidak memandang bulu.

"Bagi NasDem itu tidak masalah. Sebenarnya silaturahmi itu kan untuk menjalin ukhuwah, persatuan. Jadi ya tidak pandang bulu. Dan memutus silaturahmi itu termasuk dosa yang disegerakan. Ini kan konteksnya Ramadan," katanya.

Willy melanjutkan, hal terpenting yakni bukan NasDem yang memutus tali silaturahmi.

"Yang penting bukan NasDem yang punya nawaitu memutus tali silaturahmi. Karena prinsip kita, negara bangsa ini tidak cukup diselesaikan oleh beberapa kelompok saja. Seluruh komponen dan elemen harus berpartisipasi," katanya.(ris)