September Hitam, PMII Desak Pemimpin Magetan Tegakkan Hukum yang Adil

"Penegakan hukum yang adil harus menjadi prioritas para pemimpin, baik di pusat maupun daerah," ujar Restu dalam orasinya.

Sep 30, 2024 - 11:51
September Hitam, PMII Desak Pemimpin Magetan Tegakkan Hukum yang Adil
Aksi Damai orasi PC PMII Magetan di jalan Pahlawan Kota Magetan. Nusadaily/ Riyanto.

Magetan, Nusadaily.com – Peringati tragedi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan peristiwa G30S/PKI yang dikenal sebagai "September Hitam," Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Magetan menggelar aksi damai pada Jumat (30/09/2024). Aksi ini diwarnai dengan long march dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, serta dilanjutkan orasi di panggung bebas simpang tiga jalan Pahlawan atau sebelah kanan Gedung DPRD Magetan.

Puluhan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam Magetan (STAIM) dan Universitas Dokter Nugroho turut serta dalam aksi ini. Restu Adriyan, Ketua PC PMII Magetan sekaligus koordinator aksi, menyampaikan pesan tegas tentang pentingnya penegakan hukum yang adil di Indonesia.

"Ini adalah bentuk peringatan agar masyarakat tidak melupakan tragedi HAM yang pernah terjadi. Penegakan hukum yang adil harus menjadi prioritas para pemimpin, baik di pusat maupun daerah," ujar Restu dalam orasinya.

Restu juga menyoroti ketimpangan hukum yang sering terjadi di Indonesia, di mana hukum cenderung lebih keras terhadap rakyat kecil, namun longgar bagi kalangan elit. Menurutnya, ini menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para penegak hukum, terutama menjelang Pilkada di Magetan.

"Kami berharap siapa pun yang terpilih, baik Bupati, DPR, maupun pejabat dinas, dapat menegakkan hukum dengan konsisten dan adil," tambah Restu.

PMII menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu-isu penegakan hukum di Magetan, terutama terkait pelanggaran HAM. Aksi ini menjadi pengingat penting bagi para pemimpin daerah untuk tidak mengabaikan keadilan, khususnya dalam menghadapi kasus-kasus hukum yang sering terjadi. (*/nto)