Seperti Apa Kriteria Bacawapres Anies Hingga Membuat Alot Deklarasi Koalisi Perubahan?

Seperti diketahui, koalisi menuju Pilpres 2024 ini beranggotakan partai NasDem, Demokrat, dan PKS. Namun hingga saat ini belum ada deklarasi resmi dari ketiga partai politik itu. Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyebut komunikasi antarpartai masih baik. Namun Ahmad mempertanyakan apakah Demokrat masih berminat gabung dalam Koalisi Perubahan apabila Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Jan 27, 2023 - 14:50
Seperti Apa Kriteria Bacawapres Anies Hingga Membuat Alot Deklarasi Koalisi Perubahan?

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Sejak awal. Partai NasDem menyerahkan keputusan sosok cawapres sepenuhnya kepada capres yang diusung, yakni Anies Baswedan. Ia khawatir apabila Anies tak menghendaki AHY, maka Demokrat akan keluar dari Koalisi Perubahan, kata Ahmad Ali Waketum NasDem, Kamis (26/1) kemarin.

Jika hal tersebut terjadi, Ahmad menilai Koalisi Perubahan bakal tak lagi setara, sebab AHY mengunci sosok cawapres tanpa diskusi bersama ketiga partai.

"Berarti kalau demikian, koalisi ini menjadi tidak setara. Jadi artinya ada yang mengunci, kalau dia benar seperti itu. Nah, tentunya kan cara berpikirnya kalau salah satu partai tidak setuju, Anies tidak bisa maju kan, artinya sama dengan mengunci," ujar Ahmad.

Seperti diketahui, koalisi menuju Pilpres 2024 ini beranggotakan partai NasDem, Demokrat, dan PKS. Namun hingga saat ini belum ada deklarasi resmi dari ketiga partai politik itu.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyebut komunikasi antarpartai masih baik. Namun Ahmad mempertanyakan apakah Demokrat masih berminat gabung dalam Koalisi Perubahan apabila Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Sampai hari ini kan belum ada koalisi, belum ada partai yang mendukung Anies selain NasDem," kata Ahmad, Kamis (26/1).

"Jadi saya balik pertanyaannya, apakah kalau kemudian ternyata tidak sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Anies, apakah dia [Demokrat] masih mau bergabung Koalisi Perubahan?" imbuhnya.

Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron sebelumnya mengklaim Demokrat tak pernah ngotot untuk memasangkan AHY dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Menurut Herman, rencana koalisi Demokrat bersama PKS dan NasDem dibangun dengan asas kesetaraan. Herman menyebut nama AHY dalam koalisi sejauh ini masih dalam tahap usulan.

"Tidak ada paksa memaksa, tidak paksa memaksa semuanya dalam kesetaraan equal partnership," ucap Herman di kompleks parlemen, Rabu (24/1).

Karena hanya sebatas usulan, Herman menilai hal itu sebagai kewajaran. Terlebih menurut dia, AHY memiliki elektabilitas, kapasitas, dan infrastruktur sumber daya yang mumpuni bersama Demokrat.

Menurut Herman, usulan Demokrat lewat AHY menjadi keputusan yang masuk akal. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya hal itu dalam koalisi.

Bacawapres Jangan Hambat Koalisi Perubahan

Terpisah, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mewanti-wanti agar diskusi soal Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) tidak menghambat finalisasi Koalisi Perubahan.

Ia pun mengajak Partai Nasdem dan PKS untuk segera membentuk Sekretariat Perubahan, sebagai bukti keseriusan dan komitmen.

"Jangan sampai faktor penentuan bakal cawapres ini justru menjadi hal yang menghambat bagi terbentuknya Koalisi Perubahan," kata AHY, Kamis (26/1).

AHY menilai sejauh ini NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres mereka, dan keputusan itu juga telah disepakati Koalisi Perubahan.

Sementara itu, AHY mengakui, Demokrat dan PKS masing-masing memiliki aspirasi kader utamanya sebagai Bacawapres. "Sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi, itu wajar," jelas AHY.

Adapun partai NasDem sebelumnya juga sempat menyuarakan nama-nama yang bakal diusung mereka sebagai cawapres.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi misalnya, baru-baru ini dirinya menilai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa lebih punya pengalaman dibanding AHY.

Partai NasDem juga pernah menyerahkan peluang mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi cawapres 2024 kepada Anies Baswedan.

Nama Andika sebelumnya muncul dalam tiga besar hasil rakernas partai itu pada medio Juni lalu.

"Untuk itu, Demokrat akan mengajak PKS agar menyerahkan keputusan bakal Cawapres kepada bakal Capres yang kita usung. Dengan demikian, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi," imbuh AHY.

Selain itu, menurutnya, bakal capres yang akan diusung Koalisi Perubahan akan memiliki independensi dalam menentukan pasangannya, tanpa diintervensi oleh pihak manapun.

"Sehingga pasangan ini akan harmonis dan saling melengkapi ketika kelak mendapatkan amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan 'kawin paksa', seperti itu," lanjut putra sulung SBY itu.

Selain itu, AHY juga menyambut baik bila ada partai lain yang juga ingin ikut serta dalam Koalisi Perubahan.

"Prinsipnya, bagi Demokrat, Koalisi Perubahan adalah koalisi yang terbuka. Yang terpenting, kita memiliki cara pandang dan komitmen yang sama, agar saling menguatkan, bukan saling melemahkan," kata dia.

Lebih lanjut, AHY juga beranggapan bahwa faktor momentum percepatan deklarasi Koalisi Perubahan juga menjadi penting agar koalisi dan pasangan yang diusung bisa mendapatkan keuntungan waktu untuk menyiapkan infrastruktur pemenangan, dari tingkat pusat hingga Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Lawan yang akan dihadapi Koalisi Perubahan anggap saja yang terberat, yang memiliki sumber daya dan logistik melimpah. Maka dengan deklarasi 'Paket Komplet' sesegera mungkin, faktor waktu akan menjadi modal terbesar bagi Koalisi Perubahan," pungkas AHY.(han)