Seorang Wanita Korban Gempa Melahirkan di Bawah Reruntuhan

Bayi yang baru lahir berhasil diselamatkan setelah ibunya melahirkan terperangkap di bawah reruntuhan gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga Suriah.

Feb 8, 2023 - 19:50
Seorang Wanita Korban Gempa Melahirkan di Bawah Reruntuhan
Bayi lahir di bawah reruntuhan gempa dahsyat yang mengguncang Turki hingga Suriah (Foto: AFP/Supplied)

NUSADAILY.COM - SURIAH - Bayi yang baru lahir berhasil diselamatkan setelah ibunya melahirkan terperangkap di bawah reruntuhan gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga Suriah.

Seorang ibu hamil yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan di Aleppo, Suriah, setelah gempa dahsyat terjadi pada Senin (6/2/2023) melahirkan anaknya di bawah reruntuhan tetapi meninggal sebelum petugas penyelamat dapat menghubunginya. Bayinya yang baru lahir diselamatkan oleh petugas penyelamat.

Adegan dramatis terungkap hanya beberapa jam setelah organisasi relawan Suriah membagikan video yang menunjukkan seorang anak kecil ditarik hidup-hidup dari puing-puing gempa di desa Qatma.

Kematian di Suriah dan Turki akibat gempa besar 7,8 hari pada Senin (6/2/2023) dan beberapa gempa susulan mencapai nyari 8.000 orang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan semua pihak berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di reruntuhan dalam kondisi cuaca yang sangat dingin.

Suriah, yang sudah mengalami krisis pengungsi setelah 12 tahun perang saudara yang brutal, sedang menghadapi kesulitan khusus. Daerah yang paling parah terkena dampak gempa terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah, yang dikendalikan oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan wilayah yang dikuasai oposisi, yang berbatasan dengan Turki dan dikepung oleh pasukan pemerintah.

Pejabat senior WHO mengatakan bahwa Turki memiliki kapasitas yang kuat untuk menanggapi kehancuran akibat gempa, tetapi kebutuhan di Suriah lebih ekstrem.

“Di seluruh Suriah, kebutuhannya paling tinggi setelah hampir 12 tahun krisis yang berlarut-larut dan kompleks, sementara dana kemanusiaan terus menurun,” kata Adelheid Marschang, Petugas Darurat Senior WHO.

(roi)