Sejarah Tower Tandon Air Sidoarjo yang Ikonik

Pembangunan tandon air tersebut tak serta merta atas kebaikan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Namun hasil dari kebijakan politik etis (politik balas budi) sejak tahun 1900 atau akhir masa tanam paksa.

Dec 19, 2022 - 19:01
Sejarah Tower Tandon Air Sidoarjo yang Ikonik
Sejarah Tower Tandon Air Sidoarjo yang Ikonik

NUSADAILY.COM – SIDOARJO - Pengguna jalan di Kota Sidoarjo pasti tak asing dengan bangunan ikonik tower atau tandon air tua yang menjulang di pinggir jalan Gajah Mada. Bangunan tersebut peninggalan Pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Dahulu kala, bangunan ini difungsikan untuk distribusi air bersih atau waterleiding. Itu kenapa hingga kini masyarakat menyebut air PDAM sebagai air ledeng atau banyu ledeng.

Nah, tahukah detikers, bagaimana sejarah tandon air itu? Pembangunan tandon air tersebut tak serta merta atas kebaikan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Namun hasil dari kebijakan politik etis (politik balas budi) sejak tahun 1900 atau akhir masa tanam paksa.

BACA JUGA :’ Bejat! Seorang Pria di Sidoarjo Tega Perkosa Anak Tirinya...

Sosok Putri Ayu Pandan Sari Pemberi Petunjuk Penemuan Candi Medalem
Dukut Imam Widodo dan Henri Nurcahyo dalam bukunya Sidoarjo Tempo Doeloe (2013) mengatakan pembangunan tandon air mulai dilakukan pada tanggal 6 Juni 1900. Hal ini merujuk pada data Staatsblad atau dokumentasi lembaran negara Nomor 225 tahun 1990.

Dalam dokumentasi tersebut disebutkan, bahwa pemerintah memutuskan untuk membangun instalasi air untuk Kota Surabaya dan Sidoarjo. Saat itu Sidoarjo masih berada dalam wilayah Keresidenan Surabaya. Sedangkan pembangunan baru diresmikan tiga tahun setelahnya.

"Peresmian penggunaan waterleiding atau banyu ledeng itu sendiri pada tanggal 8 Oktober 1903," terang Dukut dan Henri dalam bukunya yang dikutip detikJatim.

Sedangkan air diambil langsung dari Umbulan, Pandaan. Air ini diambil melalui jaringan pipa yang panjangnya puluhan kilometer. Namun karena tekanan air yang diambil dirasa masih kurang, maka dibuat lah tandon air untuk menampung sebelum didistribusikan.

Kisah Kesaktian Sarip Tambak Oso, Robin Hood dari Sidoarjo
Pembangunan tower tandon air di Sidoarjo sendiri dilakukan pada tahun 1924 dan 1926. Mulanya tandon air didirikan di dekat Pasar Porong dan sebelah timur Alun-alun Sidoarjo.

Pembangunan kemudian diperluas di sejumlah kawasan lain di Sidoarjo. Tercatat ada sekitar 13 unit tondon air yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Namun kini hanya sekitar 6 unit yang masih tersisa.

BACA JUGA : Mobil Pajero Sport Milik Warga Porong Sidoarjo Digondol..

Meski demikian keenam tandon air sudah tak difungsikan lagi kecuali di Kecamatan Prambon yang masih digunakan untuk distribusi air bersih masyarakat setempat.

Mirisnya sebagian tandon air yang tak difungsikan tampak kumuh dan terawat. Padahal bangunan tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai cagar budaya yang wajib dilestarikan.(ris)