Satu Unit Bus Pariwisata Gunung Harta Terbakar di Lamongan

“Saat ini para petugas Damkar masih dalam proses pemadaman. Ada 10 petugas dan 2 armada dari dua kelompok regu PMK Lamongan, yakni Korwil Ngimbang dan Babat yang diterjunkan ke lokasi,” Kata Kepala Korwil PMK Ngimbang Lamongan, Johan, Rabu (23/11/2022).

Nov 26, 2022 - 18:01

NUSADAILY.COM-LAMONGAN- Kebakaran hebat menimpa satu unit Bus Pariwisata. Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Babat – Jombang, tepatnya di Desa Dradahblumbang, Kecamatan Kedungpring, Lamongan, Rabu (23/11/2022) petang.

Berdasarkan keterangan dari salah satu warga bernama, Ardi, diduga bus ini ludes terbakar karena korsleting kelistrikan yang dialami oleh bus tersebut.

“Iya mas, ada satu bus yang terbakar, di Jalan Raya Desa Dradahblumbang, sekitar pukul 19.30 WIB. Bus Pariwisata PO Gunung Harta. Katanya sih disebabkan korsleting,” ujarnya saat dikonfirmasi.

BACA JUGA: Jembatan Plaosan di Jalur Poros Lamongan-Babat Ambles,...

Tampak kebakaran melanda seluruh bodi bus nahas tersebut. Sehingga, untuk menjinakkan si jago merah yang melahap bus, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Lamongan langsung menuju ke lokasi dan melakukan penanganan.

 “Saat ini para petugas Damkar masih dalam proses pemadaman. Ada 10 petugas dan 2 armada dari dua kelompok regu PMK Lamongan, yakni Korwil Ngimbang dan Babat yang diterjunkan ke lokasi,” Kata Kepala Korwil PMK Ngimbang Lamongan, Johan, Rabu (23/11/2022).

BACA JUGA: Cetak Enam Desa Divisa Baru, LPEI Kerjasama dengan Pemprov...

Mengenai laporan secara detail, Johan mengaku belum bisa memastikannya. Menurutnya, petugas kepolisian masih berada di lokasi dan masih dalam proses evakuasi. “Untuk kerugian dan korban jiwa belum ada laporan dari TKP,” imbuhnya.

Secara terpisah, Kapolsek Kedungpring, AKP Suprayitno membenarkan insiden tersebut. Kini, pihaknya masih mencoba mendata penumpang, pengemudi, identitas bus, dan penyebab pasti kebakaran yang melanda bus.

Selain itu, Suprayitno berkata, hingga saat ini pihak kepolisan masih melakukan evakuasi secara keseluruhan. “Datanya belum lengkap, kami masih mendata terkait korban maupun riwayat perjalananya, juga penyebab dan kerugian,” pungkasnya.(ris)