Sangat Sulit Emil Dardak Memilih AHY atau Khofifah Jadi Cawapres Anies

Khusus mengenai AHY, dalam interaksi dengan beliau, saya melihat beliau. Saya sekolah di Oxford, AHY di Havard, jadi kapasitas akademik Mas AHY itu benar-benar mumpuni

Mar 14, 2023 - 21:10
Sangat Sulit Emil Dardak Memilih AHY atau Khofifah Jadi Cawapres Anies
Foto: Emil Dardak (Faiq Azmi)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Khofifah Indar Parawansa disebut-sebut jadi kandidat terkuat untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024. Ketua  

BACA JUGA : Pemuda Pukul Ayahnya di Jakarta Ngaku Menyesal Hingga Minta...

"Kalau Demokrat tentunya melihat sosok Mas AHY sebagai seseorang yang telah menunjukkan kematangan personal dalam memimpin Demokrat skala nasional, di masa yang sangat sulit, termasuk saat adanya kemelut organisasi. Bahkan didahului sebagai komandan kogasma," ucap Emil pada wartawan di sela-sela diskusi di Kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat Selasa (14/3/2023).

"Saya tidak bandingkan dengan sosok Bu Khofifah ya. Ini bukan komparatif karena Bu Khofifah juga seorang gubernur yang punya rekam jejak panjang," tambahnya.
Khusus untuk AHY, Emil Dardak mengaku mengenal putra SBY itu sejak sekolah di Inggris. Dia menyebut AHY sosok mumpuni dalam hal akademik.

"Khusus mengenai AHY, dalam interaksi dengan beliau, saya melihat beliau. Saya sekolah di Oxford, AHY di Havard, jadi kapasitas akademik Mas AHY itu benar-benar mumpuni," kata dia.dilansir dari detik.com

BACA JUGA : Saluran Air Terkikis, 2 Rumah di Jagakarsa Jakarta Selatan...

"Tapi ingat kita butuh pemimpin bukan cuma akademiknya, tapi saya juga mendengar bagaimana waktu dia seskomil tidak ada diistimewakan sama sekali. Bahkan dia punya kesetiakawanan, mau susah, dan kemampuan fisiknya sudah luar biasa dalam leadershipnya," imbuhnya.
Dia pun menyambungkan dengan karakter AHY. Menurutnya, AHY sosok yang pas untuk menjadi pemimpin.

"Cerita lama itu kita cocokkan dengan beliau hari ini sebagai pemimpin. Oh bener nih orangnya fair, tegar, nggak grasa-grusu, pemikir secara analitis, punya empati, itu semua ada. Saya bisa rasakan itu, jadi insyaallah bukan hanya akademiknya," kata dia.(ris)