Saat Rumah Warga di Malang Diubah Seperti Kelenteng
Uniknya lagi, Norhasim tidak punya garis keturunan China. Dia seorang Jawa yang kini berusia 66 tahun dengan 4 anak dan 6 cucu. Norhasim juga bukan umat Konghucu. Dia seorang muslim. Tetapi dia tertarik dengan warna merah khas Kelenteng ditambah kegemarannya melihat seni dari Negeri Tirai Bambu.
NUSADAILY.COM – MALANG – Warga Kota Malang bernama Norhasim (66) mengubah rumahnya menjadi mirip kelenteng. Hal itu dilakukan oleh Norhasim sejak 2006. Rumah unik itu berada di Jalan Sanan gang 11 Kota Malang. Rumah yang dia tempati sejak tahun 1978 itu mirip tempat ibadah umat Konghucu.
Uniknya lagi, Norhasim tidak punya garis keturunan China. Dia seorang Jawa yang kini berusia 66 tahun dengan 4 anak dan 6 cucu. Norhasim juga bukan umat Konghucu. Dia seorang muslim. Tetapi dia tertarik dengan warna merah khas Kelenteng ditambah kegemarannya melihat seni dari Negeri Tirai Bambu.
BACA JUGA : Eks Kapolres Malang Sebut Tak Tahu Ada Tembakan Gas Air...
“Warnanya yang bikin saya senang, tertarik kelenteng makanya munculnya langsung tak hubungkan dengan China yasudah saya langsung senang. Ini akan saya lanjutkan terus, karena ini masih 80 persen. Dan akan saya remajakan terutama cat ini beberapa ada yang perlu diperbarui,” ujar Norhasim, Kamis, (19/1/2023).
“Unik dan nyeleneh sudah itu saja kepingin saya. Pada 2006 itu selama 8 bulan saya kerjakan sendiri siang dan malam. Jadi saya cetak gambar dulu motifnya bagaimana terus saya cat serupa dengan itu. Dan jadinya seperti ini, menyerupai Klenteng,” imbuhnya.
Norhasim mengungkapkan, bahwa ide ini pertama kali tercetus sejak tahun 1992. Saat itu pertama kali yang dia beli adalah buku bekas tentang sejarah Tiongkok. Seiring berjalannya waktu yang dia jatuh cinta dengan seni Tiongkok.
Tetapi mimpinya mulai bisa direalisasikan ketika tahun 2006. Selama 8 bulan dia mengecat dan mendekorasi rumahnya serupa rumah milik orang China. Mulai dari lampu, lampion, patung naga dan sejumlah ornamen lainnya dia pasang.
“Tahun 2000 akhirnya saya mulai ngebet (ingin). Dan baru bisa terlaksana 2006. Ini saya cat full seperti Klenteng selama 8 bulan. Kalau mencicil ornamen mulai 1992,” ujar Norhasim.
BACA JUGA : Disparbud Malang Rencana Gelar Festival Sound System
Setelah konsep Kelenteng yang dia harapkan terealisasi. Rumah milik Norhasim mulai dikenal banyak orang. Bahkan sejak 2008 sering dikunjungi wisatawan untuk sekedar melihat keunikan rumahnya. Banyak yang menjadikan rumah Norhasim sebagai obyek atau latar belakang untuk berswafoto.
“Banyak bule (wisatawan mancanegara) ke sini. Banyak orang-orang China, orang Jepang ke sini sebelum pandemi. Sekarang ini mulai ke sini lagi, foto-fotoan kalau ke sini. Di luar itu anak-anak muda sering ada juga dari perguruan tinggi,” tandas warga Kota Malang ini. (ris)