Rusia Tembak Jatuh Dua Drone di Kediaman Presiden Rusia

Sisa-sisa drone jatuh di dalam Kremlin, tetapi tidak melukai siapa pun, tambah pernyataan itu. Operasi drone disebut sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan Putin.

May 4, 2023 - 17:52
Rusia Tembak Jatuh Dua Drone di Kediaman Presiden Rusia
ilustrasi drone

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Dua drone ditembak jatuh oleh Rusia yang ditujukan ke kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin. Rusia menyebut serangan drone tersebut sebagai upaya pembunuhan terhadap Putin.

"Dua kendaraan tak berawak diarahkan ke Kremlin...peralatannya tidak berfungsi," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa ini terjadi pada malam hari dilansir AFP, Kamis (4/5/2023).

Sisa-sisa drone jatuh di dalam Kremlin, tetapi tidak melukai siapa pun, tambah pernyataan itu. Operasi drone disebut sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan Putin.

BACA JUGA : Militer AS Klaim Telah Menemukan Balon Tak Dikenal di Hawaii

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin sedang bekerja di kediamannya dekat Moskow dan masih akan mengambil bagian dalam parade Hari Kemenangan Perang Dunia II yang dijadwalkan di Red Square minggu depan seperti yang direncanakan.

Wali Kota Moskow mengumumkan larangan penerbangan drone tanpa izin di atas ibu kota Rusia. Dalam sebuah pernyataan, Wali Kota Sergei Sobyanin mengatakan penerbangan drone akan dilarang kecuali izin khusus diperoleh dari otoritas pemerintah.

Berita Kremlin datang saat Ukraina bersiap untuk serangan baru terhadap pasukan Rusia yang telah direncanakan berbulan-bulan.

Dalam tanda-tanda yang memungkinkan, bahwa persiapan sedang ditingkatkan, kota garis depan Kherson di Ukraina selatan mengumumkan jam malam yang panjang bagi penduduk dan tindakan sabotase di belakang garis Rusia diintensifkan.

Kherson, yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina pada November, akan diberlakukan jam malam dari Jumat (5/3) malam hingga Senin (8/3) pagi.

Pejabat daerah mengatakan ini adalah untuk petugas penegak hukum melakukan pekerjaan mereka, tetapi jam malam panjang serupa juga telah digunakan di masa lalu untuk pergerakan pasukan dan senjata.

"Selama 58 jam ini, dilarang bergerak di jalan-jalan kota. Kota juga akan ditutup untuk masuk dan keluar," kata kepala administrasi militer daerah Kherson, Oleksandr Prokudin. (ros)