Rusia Kembali Ganti Komandan Tertingginya di Ukraina

Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum angkatan bersenjata Rusia, telah ditunjuk sebagai Komandan Kelompok Pasukan Gabungan

Jan 12, 2023 - 18:30
Rusia Kembali Ganti Komandan Tertingginya di Ukraina
tentara rusia

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Rusia kembali mengganti komandan tertingginya di Ukraina, menempatkan kepala staf angkatan darat Valery Gerasimov sebagai penanggung jawab pasukannya dalam konflik tersebut.

"Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum angkatan bersenjata Rusia, telah ditunjuk sebagai Komandan Kelompok Pasukan Gabungan," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/1/2023).

Adapun Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Ukraina selama tiga bulan terakhir, akan menjadi wakil Gerasimov.

BACA JUGA : Invasi Rusia Tercatat Memakan Ratusan Korban Anak-Anak...

Surovikin akan bekerja bersama dua jenderal lainnya, Oleg Salyukov dan Alexei Kim, menurut pernyataan tersebut.

"Peningkatan dalam level kepemimpinan operasi khusus ini terkait dengan perluasan skala tugas yang ada dan kebutuhan untuk mengatur interaksi yang lebih dekat antar pasukan," kata kementerian itu.

Salah satu saluran Telegram utama Rusia untuk mendukung perang di Ukraina, Rybar, skeptis tentang apakah perubahan itu dapat membantu tentara Rusia memiliki lebih banyak hal untuk ditampilkan dari operasi yang panjang.

"Memindahkan komponen tidak mengubah jumlah keseluruhan," kata Rybar di aplikasi Telegram, seraya menambahkan "kami ingin percaya pada keajaiban di bulan ke-11 operasi khusus ini."

Sebelumnya, Surovikin, seorang veteran tentara dengan reputasi kejam, ditugaskan untuk mengubah keadaan di Ukraina pada bulan Oktober tahun lalu saat pasukan Rusia menghadapi serangkaian kekalahan di medan perang.

BACA JUGA : Usai Lakukan KDRT pada Venna Melinda, Ferry Irawan Diingatkan Soal Isi Perjanjian Pranikah

Dua hari setelah penunjukan Surovikin, tentara Rusia mengisyaratkan perubahan strategis dengan melancarkan gelombang serangan drone dan rudal ke target-target infrastruktur Ukraina -- menyebabkan pemadaman listrik dan pemadaman air di beberapa kota.

Namun, hanya sekitar sebulan setelah pengangkatannya, pasukan Rusia mundur dari kota Kherson, Ukraina selatan, satu-satunya ibu kota regional yang sempat didudukinya. (ros)