Romo Magnis Menyoroti Partai Politik yang Lebih Sibuk Mengurusi Koalisi dan Pencapresan

Dia mengatakan Pemilu harus diisi adu gagasan. Dia menilai seharusnya parpol peka terhadap isu-isu yang menjadi permasalahan bangsa

Mar 17, 2023 - 23:46
Romo Magnis Menyoroti Partai Politik yang Lebih Sibuk Mengurusi Koalisi dan Pencapresan
Foto: Seminar Nasional MKD (Anggi-detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Romo Magnis, menyoroti partai politik yang lebih sibuk mengurusi koalisi dan pencapresan. Romo Magnis menilai partai juga harus menyampaikan apa visinya untuk membangun bangsa.
Hal itu disampaikan Romo Magnis dalam seminar Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023). Dia mengatakan parpol hanya terlihat sibuk berkoalisi dari pada adu gagasan.


"Kalau kita mau memilih wakil kita yang bermutu, kita harus mengecek apakah mereka punya visi, berhati nurani, dan berpandangan etis," kata Magnis.

BACA JUGA : Eko Patrio Beli Rumah Mewah Seharga Rp 150 M, Viona: Alhamdulillah...

"Terus terang saja sampai sekarang yang kita lihat terutama dalam pembicaraan berbagai kombinasi capres dan cawapres, dapat membuat kita ragu-ragu. Yang terus dibicarakan hanya siapa (capres), dengan (cawapres) siapa, dukungan dari partai mana, dan sebagainya," sambungnya.dilansir dari detik.com

Dia mengatakan Pemilu harus diisi adu gagasan. Dia menilai seharusnya parpol peka terhadap isu-isu yang menjadi permasalahan bangsa.

"Yang harus kita tanyakan adalah partai anda menjanjikan apa kalau didukung dalam pemilihan yang akan datang. Kalau anda dipilih menjadi presiden atau wakil presiden. Begitu pula kalau anda dipilih untuk mewakili kami, tindakan apa yang anda akan ambil, kebijakan mana yang bisa memajukan bangsa," ujarnya.

BACA JUGA : Waduh! Bata Ringan dari Sebuah Truk Tumpah ke Jalan Gatot...

Dia juga berharap bakal caleg maupun bakal capres terbuka soal harta. Dia mengatakan hal itu penting bagi pemilih untuk menilai apakah calon yang ada bisa dipercaya atau tidak.

"Dari para calon wakil rakyat dituntut harus transparansi, pemilih harus tahu kekayaan mereka, kita harus dapat menilai apakah mereka memang dapat dipercayai akan bertindak berdasarkan hati nurani," tuturnya.(ris)