Robot AI Digadang-gadang Dapat Gantikan Ratusan Pekerjaan Manusia

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) disebut dapat menggantikan 300 juta pekerjaan penuh waktu.

Apr 2, 2023 - 22:16
Robot AI Digadang-gadang Dapat Gantikan Ratusan Pekerjaan Manusia
Ilustrasi (Foto : Istimewa)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) disebut dapat menggantikan 300 juta pekerjaan penuh waktu.

Goldman Sachs mengatakan AI bisa menggantikan seperempat pekerjaan di AS dan Eropa, tetapi bisa juga berarti menciptakan pekerjaan baru dan ledakan produktivitas. Melansir BBC di Jakarta, Minggu (2/4/2023),

Adapun AI dapat meningkatkan total nilai tahunan barang dan jasa yang diproduksi secara global sebesar 7%.

"AI generatif, yang mampu membuat konten identik dengan hasil pekerjaan manusia, merupakan kemajuan besar," kata laporan tersebut.

Diketahui, Pemerintah Inggris tertarik untuk mempromosikan investasi AI. Di mana hal ini akan mendorong produktivitas di seluruh perekonomian,

"Mereka juga telah mencoba meyakinkan publik tentang dampaknya," tambah laporan itu.

Laporan tersebut mencatat dampak AI akan bervariasi di berbagai sektor. Misalnya pada pekerjaan administrasi dapat diotomatisasi sebanyak 46% dan 44% pada profesi hukum.

"Kami ingin memastikan bahwa AI melengkapi cara kami bekerja di Inggris, bukan mengganggunya membuat pekerjaan kami lebih baik, bukan menghilangkannya," kata Sekretaris Teknologi Michelle Donelan kepada Sun.

Namun, pada sektor konstruksi hanya 6% dan sektor pemeliharaan hanya 4%, katanya.

Adapun beberapa seniman mengaku khawatir bahwa generator gambar AI dapat membahayakan prospek pekerjaan mereka.

"Satu-satunya hal yang saya yakini adalah tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh AI generatif," kata Direktur Pekerjaan Masa Depan di Sekolah Oxford Martin, Universitas Oxford, Carl Benedikt Frey.

Menurut penelitian yang dikutip oleh laporan tersebut, 60% pekerja melakukan pekerjaan yang tidak ada pada 1940.

Sementara penelitian lain menunjukkan perubahan teknologi yang terjadi sejak 1980-an lebih cepat menggantikan para pekerja dibandingkan menciptakan lapangan kerja.

Dan jika AI generatif seperti kemajuan teknologi informasi sebelumnya, menurut simpulan laporan tersebut, hal itu dapat mengurangi lapangan kerja dalam waktu dekat.

Untuk dampak jangka panjang dari AI, bagaimanapun, sangat tidak pasti.

"Jadi semua prediksi perusahaan itu jangan dipercaya sepenuhnya. Kita tidak tahu bagaimana teknologi akan berkembang atau bagaimana perusahaan akan mengintegrasikannya ke dalam cara kerja mereka," kata Kepala Eksekutif Wadah Pemikir Resolution Foundation Torsten Bell .

"Itu tidak berarti bahwa AI tidak akan mengganggu cara kita bekerja, tetapi kita juga harus fokus pada potensi standar hidup yang diperoleh dari pekerjaan dengan produktivitas lebih tinggi dan layanan yang lebih murah untuk dijalankan, serta risiko tertinggal jika perusahaan dan ekonomi lain beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan teknologi," pungkasnya.

(roi)