Riuh Tanggapan Masyarakat soal Pernyataan Megawati ‘Kasihan Dah’ di Acara HUT 50 PDIP

Untuk diketahui, potongan pidato Megawati yang membicarakan 'Jokowi kasihan' itu tak ayal viral di media social. Unggahan potongan pidato itu menuai respons dari warganet yang mempersoalkan pernyataan Megawati.

Jan 13, 2023 - 16:32
Riuh Tanggapan Masyarakat soal Pernyataan Megawati ‘Kasihan Dah’ di Acara HUT 50 PDIP

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Relawan Jokowi menyoroti isi pidato Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang membicarakan perannya dalam menjadikan Jokowi sebagai presiden.

Sekjen Kornas Jokowi, Akhrom Saleh, menilai Jokowi menjadi presiden karena pilihan rakyat dan bukan semata karena pilihan partai.

Untuk diketahui, potongan pidato Megawati yang membicarakan 'Jokowi kasihan' itu tak ayal viral di media social.

Unggahan potongan pidato itu menuai respons dari warganet yang mempersoalkan pernyataan Megawati.

Mulanya Akhrom menilai tak ada yang perlu dipersoalkan dari pernyataan Megawati. Dia mengomentari penyampaian Megawati yang dianggap menggunakan bahasa menggelitik.

"Melihat pidato atau sambutan Ketua Umum PDI-Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri di hari jadi PDIP yang ke-50 tahun, saya kira itu biasa-biasa saja, ucapannya itu benar bahwa partai sebagai kendaraan untuk mencapai kekuasaan. Hanya memang bahasa dan narasi beliau sedikit menggelitik," kata Akhrom, Kamis (12/1/2023).

"Jadi menurut saya ini tidak perlu dijadikan persoalan. Apalagi kalau kita bicara Ibu Mega, kadang-kadang bahasa emak-emak suka nyelekit, tapi justru itulah bahasa kasih sayang kepada anaknya," lanjutnya.

Bagi Akhrom, Jokowi menjadi presiden yang dipilih oleh mayoritas rakyat.

"Sebagai loyalis Presiden Jokowi tentu bagi kami pak Jokowi adalah presiden pilihan rakyat, pilihan mayoritas rakyat Indonesia," lanjut dia.

Akhrom mengklaim suara rakyat yang lebih dulu menginginkan Jokowi menjadi presiden. Hal inilah, menurutnya, yang mendorong parpol agar mengusung Jokowi di pilpres.

"Sebelum dikeluarkan rekomendasi sebagai capres PDIP, suara rakyatlah yang lebih dulu ingin Jokowi jadi presiden. Jadi Pak Jokowi itu bukan pilihan elite politik atau parpol tertentu. Pak Jokowi itu pilihan rakyat yang didorong oleh rakyat agar partai politik mengusungnya. Bukan sebaliknya," katanya.

Oleh karena itu, Akhrom berharap elite parpol dapat mencalonkan presiden yang sesuai dengan harapan rakyat.

"Kami dan rakyat Indonesia berharap ke depan elite parpol apapun partainya sebaiknya mengusung capres berdasarkan pilihan rakyat, agar sejarah atau peristiwa politik yang baik tetap terjaga," lanjut dia.

PDIP Tegaskan Megawati Selalu Dukung Jokowi

PDIP lewat Sekjen Hasto Kristiyanto, menjelaskan pernyataan yang disampaikan Mega.
Pernyataan ini tertuang dalam unggahan resmi PDIP di media sosial Twitter. Hasto menjelaskan pernyataan Megawati soal tanpa PDIP Jokowi akan sendirian.

"Menurutnya, pernyataan itu merupakan penanda bahwa PDI Perjuangan akan selalu mendukung dan berada di belakang Presiden Jokowi," kata Hasto dalam unggahan tersebut, Kamis (12/1/2023).

PDIP memastikan jika partai akan selalu mendukung Jokowi. Hubungan Megawati dan Jokowi, kata PDIP, juga dipastikan terus berlanjut bahkan berjalan intens.

"Hasto Kristiyanto juga memastikan hubungan antara Ibu Megawati dan Presiden Jokowi akan terus berlanjut, meski Jokowi purnatugas sebagai Presiden pada 2024" tuturnya.

"Bahkan Hasto juga menyatakan, hubungan di antara keduanya sudah sangat dalam," kata dia.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengungkit peran PDIP bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mega menyebut PDIP yang memberi Jokowi legal formal untuk maju menjadi presiden.

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023). Megawati mulanya menyinggung soal program stunting yang diinisiasi PDIP.

"PDI Perjuangan menggalakkan program stunting loh Pak, mbok saya dikasih bintang toh yo," kata Megawati sambil tersenyum.

Megawati lalu menyinggung soal Jokowi dan dukungan PDIP. Megawati mengatakan PDIP mengawal Jokowi secara legal formal.

"Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah," kata Megawati,

"Loh legal formal loh, beliau jadi presiden tuh nggak ada... kan ini.. legal formal diikuti terus sama saya, aturannya, aturan mainnya," sambung Megawati.

Jokowi Bernyanyi-Megawati Tepuk Tangan

Momen menarik terekam saat acara puncak perayaan HUT ke-50 PDIP. Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut bernyanyi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tepuk tangan saat penyanyi Denny Caknan menghibur acara HUT ke-50 PDIP.

Jokowi dan Megawati tetap duduk di tempat duduknya saat sesi hiburan berlangsung di Hall A, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Tak hanya duduk, Jokowi dan Megawati tampak sesekali ikut bernyanyi.

Selain itu, Megawati dan Jokowi juga ikut tepuk tangan selama beberapa lagu dangdut dilantunkan Denny Caknan yang mengisi sesi hiburan.

Terlihat Jokowi dan Megawati menikmati ketika lagu-lagu dangdut seperti Ojok Dibandingke hingga Kartonyono Medot Janji dilantunkan sang penyanyi.

Sesi hiburan ini berlangsung setelah Megawati dan Jokowi memberikan pidato HUT ke-50 PDIP. Di sela Denny Caknan bernyanyi, penyanyi asal Ngawai itu terkesan dengan antusiasme Jokowi dan Megawati.

"Sampai Pak Jokowi ikut tepuk tangan, merinding saya Pak," kata Denny Caknan usai membawakan lagu.

Selain Denny Caknan, HUT ke-50 PDIP juga dilengkapi hiburan seni berupa tarian tradisonal hingga drum band. Sejumlah kader PDIP juga menyumbangkan kemampuan seninya menghibur peserta HUT ke-50 PDIP.(han)