Ridwan Kamil Adakan Deklarasi Sekolah Toleransi Guna Kurangi Bullying

Pengawasan kegiatan di sekolah harus semakin ditingkatkan untuk mencegah terjadinya aksi bullying. Hal tersebut menjadi salah satu program dari Pemprov Jawa Barat dalam perlindungan terhadap anak-anak sekolah.

Dec 15, 2022 - 00:05
Ridwan Kamil Adakan Deklarasi Sekolah Toleransi Guna Kurangi Bullying
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendeklarasikan gerakan anti perundungan dan siber hoaks di sela kegiatan Sarling di SMAN 1 Cimahi, Selasa (13/12/2022)/Adi Haryanto

NUSADAILY.COM - CIMAHI - Pengawasan kegiatan di sekolah harus semakin ditingkatkan untuk mencegah terjadinya aksi bullying.

Hal tersebut menjadi salah satu program dari Pemprov Jawa Barat dalam perlindungan terhadap anak-anak sekolah.

BACA JUGA : Bupati Malang Turut Bantu Korban Perundungan Siswa SD di Kabupaten Malang

"Jangan ada lagi kebencian yang berlandaskan suku, agama dan ras (SARA) di lingkungan sekolah," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai kegiatan Sarling di SMAN 1 Cimahi, Selasa (13/12/2022).

Dia mengatakan, pihaknya bersama warga sekolah di SMA Negeri 1 Cimahi telah mendeklarasikan sekolah toleransi.

Siswa juga mendeklarasikan penguatan Pancasila dan sekolah anti hoaks untuk melawan berita bohong, mengingat semua siswa sekarang sudah memegang handphone.

Kemudian, lanjut dia, nantinya akan dipersiapkan aplikasi anti bullying. Sehingga bagi mereka yang merasa di-bully atau mendapat perundungan bisa melaporkan ke pemerintah, tanpa harus secara terang-terangan untuk melindungi identitasnya.

"Nantinya jika ada korban bullying, mereka bisa diam-diam lapor ke pemerintah untuk ditindaklanjuti secepatnya. Ini juga sebagai bentuk negara dan pemerintah hadir untuk masyarakat," imbuhnya.

Plt Kepala SMA Negeri 1 Cimahi, Doddy Sularto mengatakan, kegiatan Sarling yang dilakukan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di sekolahnya untuk mendeklarasikan anti perundungan dan siber hoaks.

BACA JUGA : Polisi Dalami Keterangan Pelaku Kasus Perundungan di SMP Baiturrahman Bandung

Sehingga aktivitas siswa dapat dipantau dengan mudah.

"Jika ada tindakan perundungan pasti dilaporkan ke wakil kepala sekolah, wali kelas dan lainnya. Jadi sebetulnya, praktik antisipasi terkait bullying sudah berjalan di sekolah kami," ujarnya.

(roi)