Resmi Jadi Pemilik, Elon Musk Pecat Para Petinggi Twitter

Elon Musk langsung memecat para petinggi Twitter Inc., setelah secara resmi menjadi pemilik perusahaan media sosial berlogo burung biru itu.

Nov 26, 2022 - 17:14

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Elon Musk langsung memecat para petinggi Twitter Inc., setelah secara resmi menjadi pemilik perusahaan media sosial berlogo burung biru itu. Dalam hal ini, Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal salah satunya.

Dilansir melalui WSJ, Jumat (28/10/2022), beberapa sumber mengungkapkan, Musk memecat Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal, Kepala Kebijakan dan Legal Vijaya Gadde, serta Penasehat Umum Sean Edgett.

BACA JUGA: Drama Akuisisi Twitter Diperkirakan Berakhir, Elon Musk Janji Beri Kesepakatan pada Hari Jumat


Sebelumnya, Pengadilan Kanselir Delaware sempat memberi tenggat waktu hingga 28 Oktober untuk Musk menyelesaikan kesepakatannya dengan Twitter atau sidang akan digelar pada November. Musk pun menunjukkan tanda-tanda kesepakatan akan segera terwujud.

The Wall Street Journal melaporkan, Bank mulai mengirim uang untuk mendukung kesepakatan itu. Tidak hanya itu, Musk juga telah mengubah bio Twitternya menjadi 'Chief Twit'. Ia juga mengunggah dokumentasi aksinya berkunjung ke kantor pusat Twitter, serta mengunggah cuitan berisi penjelasan soal visinya untuk situs tersebut kepada para pengiklan.

Langkah ini pun menutup kisah panjang penuh pertikaian yang telah dialami kedua pihak selama berbulan-bulan. Kesepakatan itu juga menempatkan Twitter menjadi platform media sosial paling terkemuka di dunia, di bawah kendali orang terkaya di dunia.

Sebuah sumber mengatakan, Musk telah berjanji untuk membatasi moderasi konten demi menekankan kebebasan berbicara. Namun, pendekatan itu berisiko menyebabkan konflik dengan beberapa pengiklan, politisi, dan pengguna yang lebih memilih platform yang lebih dimoderasi.

Pada hari Kamis, Musk pun menuliskan pesan di Twitter yang dimaksudkan untuk meyakinkan para pengiklan bahwa setelah akuisisi, Twitter tidak akan menjadi wadah yang buruk untuk berinvestasi.

Musk mengatakan, alasannya membeli perusahaan itu menjaga iklim digital yang sama, di mana berbagai keyakinan dapat diperdebatkan dengan cara yang sehat. Ia menambahkan,

"Twitter tidak akan menjadi 'neraka' yang bebas untuk semua, di mana apa pun dapat dikatakan tanpa konsekuensi!," kata Musk dalam pesan tersebut, dikutip dari WSJ.

Musk juga menambahkan, platform harus hangat dan ramah untuk semua. Katanya, Twitter dapat memberi kebebasan bagi pengguna untuk memilih pengalaman yang diinginkan sesuai dengan preferensi pengguna.

"Sama seperti Anda dapat memilih, misalnya, untuk melihat film atau bermain video game mulai dari segala usia ke dewasa," lanjutnya.

Perlu diketahui, Pada kesepakatan awal di awal bulan April, Musk setuju untuk membeli Twitter seharga US$ 44 miliar atau setara Rp 682 triliun. (kurs Rp 15.500). Tetapi tidak lama berselang, Musk berupaya untuk menangguhkan kesepakatannya itu karena persoalan bot di Twitter.

BACA JUGA: Elon Musk Akan PHK 75% Pegawai Usai Akuisisi Twitter


Dalam kesepakatannya, Twitter akan kembali menjadi perusahaan swasta. Kondisi ini akan menambah jangkauan bisnis Musk, ang juga mencakup menjalankan Tesla Inc, perusahaan mobil paling berharga di dunia, dan perusahaan roket Space Exploration Technologies Corp, atau SpaceX.

Musk, yang telah menjadi pemegang saham terbesar di Twitter, sebelumnya mengatakan, akan membayar akuisisinya itu sebagian besar dengan uang tunai, beberapa sumbangan dari co-investor, dan utang sebesar US$ 13 miliar atau setara Rp 201,5 triliun.(eky)