Rencana Arab Saudi Bangun Gedung Raksasa Dikritik, Disebut Mirip Ka’bah

Arab Saudi akan membangun gedung kubus raksasa di Riyadh. Rencana tersebut menuai banjir kritik karena disebut mirip Ka'bah.

Feb 21, 2023 - 05:00
Rencana Arab Saudi Bangun Gedung Raksasa Dikritik, Disebut Mirip Ka’bah
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman/Foto: Getty Images

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Arab Saudi akan membangun gedung kubus raksasa di Riyadh. Rencana tersebut menuai banjir kritik karena disebut mirip Ka'bah.

Dikutip dari Middle East Eye, Senin (20/3/2023), Putra Mahkota Mohammed bin Salman meluncurkan proyek ini Kamis lalu. Ia juga mengumumkan akan memimpin New Murabba Development Company, yang bertujuan mengembangkan pusat kota modern terbesar di dunia di Riyah.

Proyek ini akan menghadirkan museum, universitas teknologi dan desain, teater, dan 80 tempat hiburan. Demikian pernyataan Public Investment Fund.

Di tengahnya akan ada 'The Mukaab' yang diartikan sebagai kubus, yakni bangunan raksasa dengan panjang, lebar dan dalam 400 meter.

Proyek tersebut berlokasi di barat laut Riyadh di area seluas 19 km persegi di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid. Proyek ini juga mencakup 104 ribu unit hunian, 9 ribu kamar hotel, 980 ribu meter persegi ruang ritel, dan lainnya.

Lebih lanjut, proyek ini disebut-sebut akan menambah 180 miliar riyal (US$48 miliar) ke ekonomi Arab Saudi dan menciptakan lapangan pekerjaan 334 ribu langsung dan tidak langsung. Namun, tak disebutkan berapa nilai proyek raksasa tersebut.

Di media sosial, proyek ini banyak menuai kritik. Ada yang mengaitkan proyek tersebut dengan Tesseract yakni kubus yang dalam Marvel Cinematic Universe.

"Selamat kepada perusahaan konsultan yang tidak bermoral mana pun yang akan meraup banyak uang tahun depan karena melempar Saudi ke The Tesseract," cuit jurnalis Gregg Carlstrom.

Lalu, ada juga menyamakan Mukaab dengan Borg Cube yakni pesawat ruang angkasa atau markas di Star Trek. Serta, ada juga yang menyebut proyek ini sebagai Ka'bah baru.

"Membangun Ka'bah baru yang secara eksklusif ditujukan untuk kapitalisme agak terlalu sulit," kata reporter Intercept, Murtaza Hussain.

"Tampaknya (putra mahkota) sedang membangun Ka'bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jamaah?" cuit akademisi Asad Abu Khalil.(eky)