NUSADAILY.COM – NGAWI – Peristiwa dugaan bunuh diri terjadi Kabupaten Ngawi, Minggu (24/01/2021) petang. Pelaku merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) Pemkab Ngawi berinisial ADK (37) warga lingkungan Mulyorejo Kelurahan, Karangtengah, Kota Ngawi.
Hingga hari ini Senin (25/01/2021) jasadnya masih dalam proses pencarian pihak Kepolisan dibantu tim SAR dan BPBD setempat.

Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya menjelaskan peristiwa dugaan bunuh diri ini terjadi pada hari Minggu tanggal 24 Januari 2021 sekitar pukul 17.15 WIB.
“Saat itu ada warga bernama Catur Setiadi sedang memancing di sebelah utara bawah jembatan Ngunengan aliran Bengawan Solo,” kata AKBP I Wayan Winay kepada nusadaily.com di lokasi.
BACA JUGA:
- Tiga Hari Hilang, Korban Bunuh Diri Gondanglegi Malang Tersangkut Batu
- Diduga Depresi Karena Sakit-Sakitan Seorang Kakek di Jember Nekat Bunuh Diri
- SINOPSIS Ikatan Cinta, Senin 25 Januari 2021: Pembunuh Roy Dicari, Posisi Elsa Terancam
- Pelaku Pembunuhan Tusuk Leher Pacar Terancam 15 Tahun Penjara
Lebih lajut Kapolres mengatakan, awalnya saksi mendengar seperti ada barang jatuh ke sungai dan dikira sampah.
Tak lama kemudian dari kejauhan saksi melihat ada seorang perempuan berenang dan kemudian terbawa arus lalu hilang.
Saksi naik ke atas jembatan dan melihat satu unit sepeda motor Honda Vario Nopol AE 4665 KX dengan kunci yang masih menempel.
Mengetahui hal tersebut, saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pitu, dengan sigap polisi menuju ke TKP untuk mengecek motor korban.
Di dalam Jok sepeda motor terdapat Handphone yang diketahui milik AVK (37), yang tercatat sebagai PNS di Pemkab Ngawi.
BACA JUGA:
- Warga Sidoarjo Gagal Bunuh Diri di Sumenep
- Terungkap Perempuan Tewas di Kamar Kos Kota Probolinggo, Dibunuh Suami Siri
- Bom Bunuh Diri Meledak di Mapolrestabes Medan, Pelaku Tewas, 6 Orang Luka
- Dibunuh atau Bunuh Diri, Ini Jawabannya

Hingga siang ini, korban yang merupakan PNS Pemkab Ngawi tersebut masih dalam pencarian Polsek Pitu bersama Tim SAR, BPBD dan dibantu relawan setempat.
“Pencarian terkendala arus bengawan yang deras serta keruh, membuat proses pencarian terhambat,” pungkas Kapolres Ngawi. (nto/ark)