Ratusan Wisatawan Terjebak di Karimunjawa: Badai Panjang, Stok Menipis
Ratusan wisatawan terjebak di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, hingga Senin (26/12) ini. Tak ada kapal yang bisa melakukan penyeberangan dari atau ke pulau karena cuaca buruk.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Ratusan wisatawan terjebak di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, hingga Senin (26/12) ini. Tak ada kapal yang bisa melakukan penyeberangan dari atau ke pulau karena cuaca buruk.
Cempaka Esa Rosendi (32), salah satu wisatawan yang terjebak di pulau itu, bercerita hujan disertai badai terjadi setiap hari selama berjam-jam. Ia yang tiba bersama keluarganya di Pulau Karimunjawa sejak Selasa (20/12) menuturkan hujan mulai turun sejak 21 Desember.
Namun, hari itu, hujan belum terbilang lebat. Cuaca masih cukup cerah.
"Tanggal 20 Desember banyak mobil dan motor yang lalu lalang, tapi per hari Sabtu tanggal 23 Desember sudah mulai berkurang lalu-lalang kendaraan bermotor karena bensin di pom sudah habis dari tanggal 22 Desember," ucapnya.
Cempaka yang datang ke Karimunjawa untuk berlibur bersama keluarga awalnya hanya berencana menginap di pulau selama 3 hari. Ia berniat meninggalkan pulau pada 23 Desember.
BACA JUGA : Cuaca Buruk, Ratusan Wisatawan Terjebak di Karimunjawa
Namun, karena sampai hari ini tak ada kapal yang merapat ke pulau, ia mengurungkan niat untuk pulang.
Ia mengatakan tiket pesawat charter yang tersedia dijual dengan harga tinggi. Sementara, ia datang ke pulau bersama suami dan empat orang anak.
"Tidak mau naik pesawat, karena infonya pesawat charter kemarin tersedia harga per tiketnya Rp2,5-3 juta," katanya.
Cuaca mulai memburuk di hari-hari berikutnya atau mulai 22 Desember. Menurutnya, dalam sehari, hujan disertai badai hanya berhenti sekitar 15-30 menit sebelum mengamuk lagi.
Ia menuturkan pada Senin ini, hujan lebat dengan angin kencang pun masih terjadi di Pulau Karimunjawa.
"Kondisi di sini per hari ini masih ada angin kencang dan hujan lebat tadi subuh sampai jam 9.30 pagi," ujar Cempaka dilansir dari wawancara CNNIndonesia.com, Senin.
Cempaka mengatakan saat tiba di Karimunjawa, masih ada mobil dan sepeda motor yang berlalu-lalang di pulau.
Namun, sejak 23 Desember, kendaraan sudah mulai tampak berkurang. Menurutnya, bahan bakar minyak (BBM) di pulau mulai langka.
Cempaka mengatakan selain BBM yang mulai langka, ketersediaan makanan juga mulai menipis. Sementara itu, belum ada bantuan logistik sama sekali yang datang ke pulau.
"Di pedagang kaki lima maupun UMKM selain yang menjual ikan mulai menginfokan sudah kehabisan bahan pokok dagangannya," kata dia.
BACA JUGA : Wisatawan Diminta Hati-Hati Jika Lewat Jalan Alternatif...
Berdasarkan informasi yang ia terima, logistik baru akan datang bersamaan dengan datangnya Kapal Motor (KM) Kelimutu ke pulau pada Selasa (27/12).
Namun, menurut Cempaka, saat ini kondisi wisatawan dan warga masih dalam kondisi sehat.
"Untuk bantuan makanan kepada warga saya belum dapat informasi. Tapi infonya logistik akan datang bersamaan dengan dibawa KM Kelimutu saat datang ke Karimunjawa," kata dia.
Ia menyampaikan saat ini pemerintah setempat baru menyediakan bantuan berupa tempat inap yang terletak di dua titik lokasi. Yakni, di Wisma Wisata di depan alun-alun dan satu lagi di Bukit Jatikerep.
Petugas Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Jepara Arif Setiabudi mengatakan ratusan wisatawan yang ada di Pulau Karimunjawa akan diangkut menggunakan Kapal PT Pelni pada Selasa besok.
Rencananya kapal PT Pelni tiba di Karimunjawa Selasa sore. Setelahnya, kapal itu akan bertolak ke Semarang.
"Jam 17.00 WIB di Karimunjawa, lalu penumpang naik, terus kemudian jam 18.00 WIB berangkat dan jam 01.00 WIB perkiraan sampai ke Semarang," ujar Arif.
Arif menambahkan kapal tersebut akan mengangkut semua wisatawan yang terjebak di Karimunjawa. Mereka dijadwalkan tiba di Semarang pada Rabu (28/12) dini hari.
"Kapasitasnya itu nanti insyaallah semua yang terdampak bisa langsung dievakuasi," katanya.(lal)