Ratusan Warga Mengungsi Imbas Banjir di Kupang NTT

Ratusan KK yang mengungsi itu terdiri dari 156 kepala keluarga di Dusun IV Kukak dan 50 kepala keluarga di Dusun I, Desa Pariti Kecamatan Sulamu. Tapi sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir yang terjadi sejak Minggu pagi.

Dec 26, 2022 - 04:13
Ratusan Warga Mengungsi Imbas Banjir di Kupang NTT
Ilustrasi Banjir NTT (Foto AP)

NUSADAILY.COM – KUPANG - Sebanyak dua unit rumah warga di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hanyut terbawa banjir pada Minggu (25/12) pagi.

Selain itu ada 206 Kepala Keluarga (KK) di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu harus mengungsi karena rumah mereka terendam banjir setinggi satu meter.

Ratusan KK yang mengungsi itu terdiri dari 156 kepala keluarga di Dusun IV Kukak dan 50 kepala keluarga di Dusun I, Desa Pariti Kecamatan Sulamu. Tapi sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir yang terjadi sejak Minggu pagi.

"Info pasti jumlah kepala keluarga dan rumah yang terdampak 206 KK, dan dua rumah hanyut terbawa banjir, tapi tidak ada korban jiwa," kata Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Minggu (25/12) sore.

Menurut Jerry intensitas hujan yang tinggi dengan durasi yang panjang menjadi salah satu penyebab banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Kupang.

Selain itu, kata Jerry, beberapa sungai dan kali kecil yang meluap karena belum dinormalisasi juga menjadi penyebab banjir.

Menurutnya sungai dan kali tidak bisa menampung debit air akibat hujan yang mengguyur sejak Sabtu (24/12) hingga Minggu (25/12) siang.

Dia mengatakan ada tiga kecamatan yang terdampak bencana banjir antara lain Kecamatan Kupang Tengah, Kecamatan Takari dan Kecamatan Sulamu.

"Di Kecamatan Kupang Tengah hanya sebagian kecil, tapi di Sulamu dan Takari hampir seluruh mengalami bencana banjir," ujarnya.

Dia mengatakan pada Minggu sore ini, air sudah berangsur surut, tapi proses evakuasi masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.

"Kalau tadi pagi (air) masih seukuran dada orang dewasa, tapi sore ini sudah mulai surut," imbuhnya.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan PMI sedang bekerja sekaligus untuk mendata warga di dua Kecamatan yakni Kecamatan Takari dan Kupang Tengah yang terdampak banjir.

Pemkab juga telah menyediakan sejumlah titik pengungsian di beberapa lokasi seperti gereja dan kantor camat.

Dia menjelaskan petugas BPBD Kabupaten Kupang telah menyalurkan logistik berupa bahan makanan seperti telur dan mi instan bagi masyarakat.

"Bantuan secara untuk penanganan awal sudah (disalurkan) untuk makan seperti beras dan mi instan," kata Jerry.

Selain itu dari PMI juga telah menyalurkan bantuan seperti air bersih, terpal dan beras.

Hujan yang mengguyur wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sejak Sabtu (24/12) malam hingga Minggu (25/12) telah mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Kupang.

Selain merendam ratusan rumah warga, air juga meluap ke jalan raya hingga memutus akses transportasi darat di sekitar Jalan Timor Raya dan mengganggu aktivitas warga dalam merayakan hari Natal.(han)