Qin Gang: Tatanan Internasional Pascaperang Harus Dipertahankan
Pada 10 Mei 2023 waktu setempat, Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Qin Gang mengunjungi lokasi Konferensi Potsdam di Berlin dan menyampaikan pidato.
NUSADAILY.COM – SHANXI - Pada 10 Mei 2023 waktu setempat, Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Qin Gang mengunjungi lokasi Konferensi Potsdam di Berlin dan menyampaikan pidato.
Qin Gang berkata bahwa saya baru saja mengunjungi bekas tempat Konferensi Potsdam, sejarah dan kenyataan saling terkait, yang membuat saya merasakan banyak emosi. Konferensi Potsdam yang diadakan pada tahun 1945 memainkan peran penting dalam membangun tatanan internasional setelah Perang Dunia II dan memiliki makna sejarah yang khusus bagi rakyat Tiongkok. "Proklamasi Potsdam" yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut menegaskan kembali ketentuan "Deklarasi Kairo", termasuk bahwa wilayah China yang dicuri oleh Jepang, termasuk Taiwan, harus dikembalikan ke China. Ini adalah pencapaian besar Perang Anti-Fasis Dunia. Ini dibayar dengan nyawa dan darah 35 juta tentara Tiongkok dan warga sipil.
BACA JUGA : Duta Besar China untuk Korea Utara
Hari ini, Amerika Serikat terus mengatakan bahwa ia ingin mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan, tetapi menempatkan "Proklamasi Potsdam" yang dirancang sendiri di belakangnya, mendukung dan memaafkan kegiatan separatis "kemerdekaan Taiwan", merusak pasca-perang tatanan internasional, dan merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, rakyat China tidak akan pernah setuju.
Qin Gang berkata bahwa kita harus mengingat peringatan yang diberikan kepada kita oleh sejarah: tatanan internasional pascaperang harus dipertahankan! Kejujuran dan keadilan internasional harus ditegakkan! Terlibat dalam perpecahan "kemerdekaan Taiwan", menantang keadilan dan ketertiban internasional, dan melawan tren sejarah akan menemui jalan buntu. Reunifikasi nasional China harus diwujudkan!
Qin Gang juga meninggalkan pesan di buku tanda tangan: untuk menjaga tatanan internasional pascaperang, mempromosikan perdamaian dan kemakmuran dunia, dan mewujudkan reunifikasi nasional Tiongkok. (Mdr1)
