PVMBG Naikkan Status Gunung Dieng Jadi Waspada

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Dieng dari level I atau normal menjadi level II atau waspada. Gunung Dieng secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Jan 14, 2023 - 22:17
PVMBG Naikkan Status Gunung Dieng Jadi Waspada
Gunung Dieng (Foto: Istimewa)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Dieng dari level I atau normal menjadi level II atau waspada. Gunung Dieng secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA : Gunung Api Ili Lewotolok NTT Erupsi, PVMBG: Waspada Awan...

“Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Dieng dinaikan dari level I (normal) menjadi level II (waspada) terhitung sejak tanggal 13 Januari 2023 pukul 23:00 WIB,” ungkap PVMBG dalam keterangan resminya, Sabtu (14/1/2023).

Sementara itu, PVMBG melaporkan perkembangan terakhir aktivitas Gunung Dieng hingga hari ini yakni terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan meningkatnya kejadian Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Tektonik Lokal sejak 9 Januari 2023.

“Hal ini dapat mengindikasikan terjadinya “rekahan” di kedalaman sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di Dieng,” ungkap PVMBG.

Kemudian, PVMBG juga mencatat peningkatan konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang dengan rata-rata antara 0,09% - 0,11 % pada kurun waktu tanggal 1 Januari 2023 sampai 13 Januari 2023. Suhu air dan suhu tanah di Kawah Sileri berturut turut antara 68,5-68,6oC dan 21,6-21,7oC, yang menunjukkan kondisi yang relatif stabil.

BACA JUGA : Gunung Anak Krakatau Erupsi 3 Kali dalam 2 Hari Terakhir

Selanjutnya, PVMBG mengatakan potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik di Dieng saat ini adalah meningkatnya konsentrasi gas vulkanik terutama CO2 di Kawah Timbang, yang dapat diikuti oleh terjadinya aliran gas CO2; dan erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur atau lontaran material.

(roi)