Puluhan Proyek di Tuban Terancam Molor, Hasil Monitoring DPRD
Dari hasil monitoring yang telah dilakukan, M Musa yang merupakan anggota DPRD Tuban Komisi I itu menyatakan pada tahun ini bakal ada puluhan proyek yang mengalami keterlambatan
NUSADAILY.COM – TUBAN - Menjelang penutupan akhir tahun 2022, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban telah melakukan kegiatan monitoring terhadap beberapa lokasi proyek di wilayah Kabupaten Tuban yang seharusnya sudah bisa selesai pada akhir tahun ini, Selasa (13/12/2022).
Dari hasil monitoring yang telah dilakukan, M Musa yang merupakan anggota DPRD Tuban Komisi I itu menyatakan pada tahun ini bakal ada puluhan proyek yang mengalami keterlambatan. Pasalnya, sampai dengan pertengahan bulan Desember 2022 ini banyak proyek besar yang baru beberapa persen proses pengerjaannya.
BACA JUGA : Pemilik Kios di Tuban Ditangkap Polisi, Jual Pupuk Subsidi...
Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, bahwa selama beberapa pekan terakhir anggota DPRD Tuban terus melakukan monitoring pelaksanaan proyek-proyek di Tuban yang saat ini masih belum selesai.
“Hasil dari monitoring, kita memperkirakan ada puluhan proyek fisik tidak akan tuntas di akhir tahun ini,” jelas Musa, Anggota Komisi I DPRD Tuban.
Dengan munculnya kondisi banyaknya proyek tersebut, politisi Partai Hanura itu meminta dinas terkait untuk melakukan evaluasi dan perencanaan pembangunan lebih detail baik tahap awal sampai akhir. Dengan begitu, harapannya setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai target awal.
Jika kegiatan proyek tahun ini tak selesai, maka yang dirugikan adalah masyarakat,” sambungnya.
Pria yang menjabat Ketua DPD Partai Hanura Kabupaten Tuban ini menyatakan, akan terus melakukan pengawasan dan mengawal realisasi kegiatan proyek infrastruktur yang ada di Tuban. Termasuk, mengingatkan pihak ketiga atau pemenang lelang agar memperhatikan kualitas bangunan dan pekerjaannya jangan asal-asalan.
BACA JUGA : Tuban Razia Karaoke, Tiap Room Purelnya Sedang Begini
“Kita berharap rekanan yang menggarap tidak asal-asalan, yang artinya mengejar asal tuntas pekerjaan. Tapi harus diimbangi dengan kualitas konstruksi. Jika ada rekanan yang nakal harus diambil tindakan tegas,” ungkap Musa.
Dalam kesempatan yang sama, ia menegaskan proyek pembangunan yang ada kendala ini bukan semata-mata kesalahan kontraktor. Namun begitu, ada sejumlah lelang proyek yang sering dilakukan di akhir tahun.
“Temuan-temuan ini akan kita jadikan catatan untuk bahan evaluasi terhadap eksekutif, agar kedepannya lebih baik lagi,” jelas Anggota Fraksi PKB DPRD Tuban itu.(ris)