PT Pelindo Siagakan 56 Pompa di Pelabuhan Tanjung Emas Guna Antisipasi Banjir Rob
Seluruh unit pompa tersebut bekerja dengan baik dengan kapasitas hingga 800 liter/detik. Ia mengatakan para petugas Pelabuhan Tanjung Emas rutin memeriksa pompa-pompa air dan instalasi listrik yang ada di berbagai titik di area Pelabuhan Tanjung Emas.

NUSADAILY.COM – JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo) Regional 3 Tanjung Emas telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi prediksi cuaca buruk di perairan utara Pulau Jawa. Salah satunya menyiagakan 56 pompa di sejumlah titik area pelabuhan.
General Manager Pelindo Regional 3 Tanjung Emas Semarang Hardianto menyampaikan 56 pompa ditempatkan mulai dari titik terluar seperti Jalan Yos Sudarso, Pos 1, Jalan Musang, Jalan Asahan, Jalan Ampenan, Terminal Penumpang, Dermaga Samudera, Mesjid Al-Mannar, Jalan Masuk Arteri, Jalan Usman Janatin, Jalan M. Pardi, RTK Timur, Kejaksaan, Ujung Jalan Deli, hingga sepanjang jalan utama Jalan Coaster yang menjadi titik rawan bagi banjir rob.
BACA JUGA : Dampak Banjir Semarang, KAI Beri Kompensasi Pengembalian...
"Fenomena alam pasti bisa terjadi, tugas kita hanya melakukan upaya sebaik mungkin untuk mengurangi dampaknya," kata Hardianto dalam keterangan tertulis, Senin (2/1/2023).
Hardianto menjelaskan seluruh unit pompa tersebut bekerja dengan baik dengan kapasitas hingga 800 liter/detik. Ia mengatakan para petugas Pelabuhan Tanjung Emas rutin memeriksa pompa-pompa air dan instalasi listrik yang ada di berbagai titik di area Pelabuhan Tanjung Emas.
Selain itu, ada penambahan empat unit genset untuk mengantisipasi apabila listrik padam, sehingga total ada delapan unit genset yang terpasang di beberapa titik di Pelabuhan Tanjung Emas.
Hardianto menerangkan air laut yang disedot oleh pompa akan dialirkan ke kolam retensi yang difungsikan untuk menampung air laut hingga jangka waktu tertentu, sehingga volume air yang tergenang akan berkurang.
BACA JUGA : Netizen Takjub dengan Nikita Willy Usai Diketahui Diam-diam Miliki TPA Gratis
Hardianto menegaskan aktivitas bongkar muat dan kegiatan operasional lainnya masih berjalan dengan lancar. Ia juga memastikan tanggul milik PT Lamicitra yang sebelumnya jebol saat ini kondisinya masih baik dan masih mampu menahan rob pasca dibangun ulang oleh Pelindo.
"Selain menyediakan pompa, kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang untuk mengetahui update perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, kami juga telah melakukan peninggian lining dermaga dengan menyiapkan karung-karung pasir dan ban pasir di Dermaga Samudera dan Dermaga Nusantara untuk membendung air laut ke darat," tutur Hardianto.(ros)