Provinsi Jatim dan Alexandria Mesir Kerjasama Sister Provinsi

Nov 24, 2022 - 03:08
Provinsi Jatim  dan Alexandria Mesir Kerjasama Sister Provinsi

NUSADAILY.COM-KAIRO- Provinsi Jawa Timur akan menjadi sister provinsi  dengan Provinsi Alexandria, Mesir. Dalam lawatannya ke Mesir pada 22-24 November 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menemui Gubernur Provinsi Alexandria, Mesir.

Penandatanganan Letter on Intent (LoI) dengan Gubernur Alexandria, akan dilakukan Rabu (23/11/2022).

Untuk itu Gubernur Khofifah telah menemui Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf di Kantor KBRI Mesir di Kairo, Selasa (22/11/2022) malam. 

Sebelum terbang ke Mesir, Khofifah bersama jajaran Pemprov Jatim telah menemui Dubes Mesir untuk Indonesia HE Mr Ashraf Sulthan di Jakarta, Senin (21/11/2022).

“Kami ke sini untuk memperkuat kerja sama Jatim dengan Mesir, terutama Provinsi Alexandria. Kami ingin mempererat kerja sama di beberapa bidang baik perdagangan, ekonomi, pariwisata hingga pendidikan,” ujar Gubernur Khofifah.

Disampaikan bahwa Provinsi Jatim pada 26 Oktober 2022 Jatim  telah  mengekspor kopi asal Kabupaten Jombang, Madiun dan Bondowoso, ke Mesir sebanyak 200 ton.

“Warga Mesir banyak yang cocok dengan kopi asal Jatim. Ke depan semoga kerja sama semakin berjalan baik, termasuk di sektor pariwisata maupun pendidikan,” tukasnya. 

Saat ini Pemerintah Mesir juga sedang membutuhkan industri olahan kayu khususnya furniture serta ikan. 

Sementara data industri furniture terbesar di Indonesia ada di Jawa Timur. Begitu pula penghasil ikan mayoritas  di Jawa Timur.

Di bidang pendidikan, mantan menteri sosial ini secara khusus memberi perhatian besar karena tidak sedikit pelajar asal Jawa Timur yang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir, yakni di Universitas Al-Azhar.

Selama  ini Pemprov Jatim telah menfasilitasi beasiswa bagi guru diniyah Jatim untuk melanjutkan ke Universitas Al-Azhar.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan agenda penandatangan LoI dengan Gubernur Alexandria untuk kerja sama bidang perdagangan, ekonomi dan pariwisata.

Sementara itu, Dubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf menegaskan kunjungan Gubernur Khofifah merupakan agenda sangat berharga karena sebagai upaya refleksi untuk memajukan kedua negara, terutama pemerintah daerah.

Menurut dia, hubungan Indonesia dan Mesir sangat dekat, terutama di bidang sejarah dan kebudayaan. Bahkan hubungan diplomatik Indonesia - Mesir telah mencapai 75 tahun. 

Mesir juga tercatat sebagai negara pertama yang memberikan  pengakuan Kemerdekaan Republik Indonesia bersama 4 negara lainnya di dunia.

“Di bidang pendidikan, sekarang sekitar 12 ribuan warga Indonesia yang menempuh pendiidkan di Universitas Al Azhar Mesir. Kecenderungannya juga akan bertambah,” katanya.

Pihaknya mengaku bangga karena selama ini persepsi para masyayikh terhadap mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia sangat  positif sehingga harus dijaga dan  dipertahakankan.

“Di situlah justru tantagannya, yaitu merawat citra tersebut. Kami juga menata dari hulu ke hilir atau mulai kebijakan atau peraturan hingga ke hal-hal yang sifatnya teknis,” kata  Dubes Rauf.

Pada kesempatan yang sama, ia juga mengingatkan kepada calon mahasiswa asal Indonesia yang akan berkuliah di Mesir untuk memperhatikan kesehatannya masing-masing.

“Kami juga meminta pemerintah untuk memperhatikannya sebelum berangkat, sebab yang harus dipersiapkan bukan ilmu pengatahuan saja, tapi kesehatan menjadi sangat penting,” tutur Rauf.

Hadir pada kesempatan tersebut para atase yang bertugas di KBRI, serta sejumlah syaikh Al Azhar. Sedangkan, dari Jatim turut mendampingi Gubernur beberapa kepala OPD di Jatim.

Sekadar diketahui sister provinsi adalah implementasi dari perluasan hak yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia sebagai acuannya. (ima/wan)