Pria Kanibal Asal Jepang Makan Kawan Sendiri Dalam Kondisi Mentah dan Matang

Issei dengan sadis membunuh rekannya memakan bagian tubuh rekannya itu dalam kondisi mentah dan matang. Pengadilan Prancis akhirnya dibujuk untuk tidak menuntut Sagawa atas pembunuhan tersebut karena kondisi mentalnya yang lemah.

Nov 26, 2022 - 17:29

NUSADAILY.COM – TOKYO - Issei Sagawa dikenal sebagai salah satu pembunuh kanibal di Jepang.

Issei dengan sadis membunuh rekannya memakan bagian tubuh rekannya itu dalam kondisi mentah dan matang.

Dilansir BBC dan Japantoday, pada bulan Juni 1981, ketika Sagawa sedang belajar sastra di Akademi Sorbonne di Paris, polisi Prancis menangkapnya atas pembunuhan Renee Hartevelt.

Hartevelt adalah seorang mahasiswa Belanda berusia 25 tahun.

Saat itu, Sagawa mengaku memakan bagian tubuh rekannya itu. Sebagian dimakan mentah dan sebagian dimasak dengan bumbu di penggorengan.

BACA JUGA: Waduh! Jepang Berencana Sebarkan Rudal Hipersonik Pada...

Pengadilan Prancis akhirnya dibujuk untuk tidak menuntut Sagawa atas pembunuhan tersebut karena kondisi mentalnya yang lemah.

Kemudian pada tahun 1984 Sagawa diizinkan untuk kembali ke Jepang.

Pada November 2013, Sagawa mengalami pendarahan otak dan membutuhkan bantuan, yang diberikan oleh pengasuh atau adik Sagawa. Namun, dalam kondisi seperti inilah Sagawa akhirnya membeberkan kisah kelamnya.

Cara Bunuh Korbannya

Sagawa menceritakan bagaimana dia pertama kali berkenalan dengan Renee di Paris pada Mei 1981.

Pada 1 Juni, dia mengundangnya ke apartemennya, di mana dia menyajikan makanan sukiyaki. Pembunuhan itu terjadi di tempat yang sama 10 hari kemudian.

"Ketika saya memikirkan kembali betapa lembutnya Renee, saya bertanya pada diri sendiri mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan, dan perasaan pahit saya tidak ada habisnya," kata Sagawa dalam sebuah wawancara.

"Tapi aku ingin memakannya. Itu tidak berarti aku ingin membunuhnya, tapi aku menyadari bahwa untuk memakannya, aku harus membunuhnya."

Dongeng Masa Kecil

Sagawa telah memendam keinginan kejinya sejak kecil, di mana dia belajar tentang kanibalisme dari dongeng.

Saat ia menyadari keinginannya untuk mengkonsumsi daging manusia. Sagawa tidak pernah berkonsultasi dengan psikiater.

BACA JUGA: Kawanan Monyet Pencopet Serbu Puluhan Orang di Jepang

Pada tahun 1972, sebelum pergi belajar di Paris, Sagawa didakwa dengan percobaan pemerkosaan karena membobol apartemen seorang wanita Jerman di Tokyo. Namun, motifnya bukanlah seks.

"Jika saya menjalani terapi sejak saat itu, saya kira insiden di Paris mungkin tidak akan terjadi," kata Sagawa.

Selain itu, obsesi Sagawa terhadap kanibalisme juga dipengaruhi oleh kenangan masa kecilnya saat bermain dengan pamannya. Saat itu, mereka bermain raksasa yang memakan daging manusia. Inilah yang menjadi awal mula obsesi keji Sagawa.(han)