Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Menang Pilpres Putaran Kedua

Perolehan itu menunjukkan Erdogan akan kembali menjabat sebagai Presiden Turki untuk masa jabatan lima tahun ke depan, atau hingga tahun 2028.

May 29, 2023 - 18:57
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Menang Pilpres Putaran Kedua
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/ IST

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memenangi pilpres putaran kedua yang digelar 28 Mei dan akan kembali memimpin negara itu untuk dekade ketiga. Erdogan berterima kasih kepada para pendukungnya dan mencetuskan bahwa kemenangan dirinya dalam pilpres adalah kemenangan seluruh Turki.

Senin (29/5/2023), hasil penghitungan sementara yang dirilis Dewan Pemilu Tertinggi Turki (YSK) pada Minggu (28/5) menunjukkan dengan 99,43 persen suara telah dihitung, Erdogan meraup 52,14 persen suara melawan capres oposisi Kemal Kilicdaroglu dengan 47,86 persen suara

Perolehan itu menunjukkan Erdogan akan kembali menjabat sebagai Presiden Turki untuk masa jabatan lima tahun ke depan, atau hingga tahun 2028.

BACA JUGA : Turki Menyetujui Finlandia Masuk NATO

Kemenangan Erdogan ini juga memperpanjang kekuasaannya sebagai pemimpin terlama sejak mendiang Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Turki modern dari reruntuhan Kekaisaran Ottoman seabad lalu.

Saat berbicara di hadapan ribuan pendukungnya yang berkumpul di luar kompleks kepresidenan di Ankara, Erdogan mencetuskan bahwa sekaranglah waktunya untuk 'mengesampingkan semua perdebatan dan konflik terkait periode pemilu dan bersatu dalam tujuan dan impian nasional kita'.

"Kami bukan satu-satunya pemenang, pemenangnya adalah Turki. Pemenangnya adalah semua bagian dari masyarakat kita, demokrasi kita adalah pemenangnya," sebut Erdogan yang kini berusia 69 tahun.

"Saya berterima kasih kepada setiap orang yang sekali lagi memberikan kami tanggung jawab untuk memerintah negara ini lima tahun lagi," ujarnya.

Lebih lanjut, Erdogan menegaskan kembali bahwa memerangi inflasi dan menyembuhkan luka dari bencana gempa bumi dahsyat pada 6 Februari lalu yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di Turki dan Suriah akan menjadi prioritas utama pemerintahannya.

Kilicdaroglu Sebut Pilpres Tahun Ini Paling Tak Adil dalam Sejarah!

Dalam pernyataan terpisah di markas besar Partai Rakyat Republik (CHP) di Ankara, Kilicdaroglu menegaskan dirinya akan terus berjuang hingga 'demokrasi sesungguhnya' ada di Turki. Dia juga menyebut pilpres tahun ini sebagai yang paling tidak adil, namun dia tidak mengatakan akan menggugat hasilnya.

"Ini merupakan periode pemilu yang paling tidak adil dalam sejarah kita... Kita tidak akan tunduk pada iklim ketakutan. Dalam pemilu ini, keinginan rakyat untuk mengubah pemerintahan otoriter menjadi jelas terlepas dari semua tekanan yang ada," tegasnya.

Disebutkan Kilicdaroglu bahwa hal yang 'benar-benar membuat saya sedih adalah hari-hari sulit yang akan dihadapi negara kita'.

Kekalahan Kilicdaroglu kemungkinan akan diratapi oleh sekutu-sekutu Turki di NATO yang merasa khawatir dengan semakin dekatnya hubungan antara Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah mengucapkan selamat kepada 'sahabat terkasihnya' atas kemenangan dalam pilpres tahun ini. (ros)