Presiden Asosiasi Semikonduktor Amerika: China Adalah Pasar Terbesar Kami
Menurut laporan Bloomberg pada tanggal 3, Asosiasi Industri Semikonduktor AS menyatakan bahwa terlepas dari apa yang disebut kekhawatiran "keamanan nasional" dari pemerintah AS, perusahaan semikonduktor AS masih berharap untuk memasuki pasar China.
NUSADAILY.COM – BEIJING - Menurut laporan Bloomberg pada tanggal 3, Asosiasi Industri Semikonduktor AS menyatakan bahwa terlepas dari apa yang disebut kekhawatiran "keamanan nasional" dari pemerintah AS, perusahaan semikonduktor AS masih berharap untuk memasuki pasar China. "(China) adalah pasar terbesar kami, dan kami bukan satu-satunya industri yang membuat klaim itu," kata John Neufair, presiden dan CEO Asosiasi Industri Semikonduktor, dalam wawancara dengan Bloomberg. yang absen dari pasar China".
Mengenai "Chips and Science Act" di Amerika Serikat, menurut Bloomberg News, Newfield mengatakan bahwa dia optimis pemerintah AS akan menangani hambatan tersebut secara pragmatis untuk memastikan keberhasilan program chip dan perusahaan terkait dapat memperoleh dana.
BACA JUGA : Pemimpin Myanmar Bertemu dengan Menteri Luar Negeri China...
Menurut laporan sebelumnya, Biden menandatangani "Undang-Undang Keripik dan Sains" menjadi undang-undang pada 9 Agustus tahun lalu. Dia dengan jelas menyebut China berkali-kali dalam pidatonya di upacara penandatanganan RUU tersebut. Sementara undang-undang tersebut memberikan subsidi yang sangat besar kepada perusahaan pembuat chip di Amerika Serikat, undang-undang tersebut mengharuskan perusahaan-perusahaan ini untuk setuju untuk "tidak mengembangkan pembuatan chip presisi di China".
Shu Jueting, juru bicara Kementerian Perdagangan China, mengatakan pada 18 Agustus tahun lalu bahwa Amerika Serikat mengeluarkan "Chip and Science Act" untuk memberikan subsidi besar dan insentif pajak untuk industri chip dalam negeri di Amerika Serikat, yang merupakan kebijakan dukungan industri yang dibedakan secara tipikal. Beberapa klausul ini membatasi kegiatan ekonomi, perdagangan, dan investasi normal perusahaan terkait di Tiongkok, jelas diskriminatif dan sangat melanggar hukum pasar serta aturan ekonomi dan perdagangan internasional, akan mendistorsi rantai pasokan semikonduktor global dan mengganggu perdagangan internasional.
China dengan tegas menentang ini. Implementasi proposal AS harus mematuhi aturan WTO yang relevan dan prinsip keterbukaan, transparansi, dan non-diskriminasi, serta membantu menjaga keamanan dan stabilitas industri global dan rantai pasokan serta menghindari fragmentasi. China akan terus memperhatikan implementasi RUU tersebut dan mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah jika diperlukan. (Mdr1)
