Potret Sampah Magetan, Teronggok di Tepi Jalan Hingga Berserak di Sungai
Tidak semua desa mampu mengelola sampah warganya. Wacana sampah selesai di desa masih jauh dari harapan.
NUSADAILY.COM - MAGETAN - Paska semua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di kota ditutup dan difungsikan sebagai tempat penyimpanan peralatan petugas kebersihan, warga kesulitan untuk membuang sampah rumah tangganya. Meraka membuang sembarang, seperti di tepi jalan hingga di sungai sungai.
Seperti yang terlihat di jalan Bupati Sudibyo masuk Desa Tambakrejo Kecamatan/ Kabupaten Magetan ini. Sampah rumah tangga teronggok di tepi jalan hingga penuhi sungai di sebelahnya. Sampah yang dicanangkan oleh pemkab Magetan cukup selesai di desa desa tampaknya masih jauh dari harapan.
"Jelas kami bingung paska tempat sampah di pojokan setadion Yosonegoro ditutup. Biasanya saya sambil berangkat kerja bawa sampah buang di situ. Ini ngak ada lagi, ya terpaksa buang sekenanya. Desa juga tidak menyediakan tempat sementara," kata Agus, warga yang sedang lewat, Kamis (25/05/2023).
Menurutnya, tidak semua desa mampu mengelola sampah warganya. Selain itu banyak warga yang tidak memiliki lahan untuk membuat tampungan sampah di rumahnya.
"Ya, sampah masalah kesadaran memang, tetapi tidak semua orang sadar. Penutupan bak bak sampah yang sebelumnya ada turut menjadi salah satu pemicu sampah sungai dan tepi jalan meningkat," jelasnya.
Kami, lanjutnya, sebagai warga berharap kebijakan penutupan TPS yang sebelumnya ada untuk dievaluasi dan dikaji ulang. Seperti diketahui bersama paska penutupan itu banyak sampah dibuang pada tepi jalan hingga sungai.
"Masyarakat Magetan belum bisa disamakan seperti masyarakat di luar negeri. Bila luar negeri sampah dikelola masing masing, sebaliknya budaya kita buanglah sampah pada tempatnya, jika tempatnya tidak ada otomatis sampah meledak tak terkendali," imbuhnya.
Terakhir, jika pemkab serius menerapkan sistem seperti di luar negeri, semestinya serius menumbuhkan kesadaran dan mewajibkan desa desa membuat bak sampah warganya.
"Bila tidak, ya dua tiga tahun lagi saya pastikan sungai sungai akan dipenuhi sampah dan cemari air. Baiknya untuk sementara buka kembali TPS TPS yang dulu ada sebelum desa desa siap mengelola sampah warganya," pungkas Agus,(*/nto).