Potret Penjaga Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu di Magetan, Tak Digaji Hingga Tak Berlebaran

Di perlintasan ganda tanpa palang pintu itu Sartono pun harus mondar-mandir menjaga kendaraan yang melintas dari kedua arah.

Apr 22, 2023 - 22:46
Potret Penjaga Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu di Magetan, Tak Digaji Hingga Tak Berlebaran
Foto : Sartono saat menghentikan penguna jala pada saat kerata api mau lewat, Sabtu (22/04/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Pasangan suami istri (pasutri) Sartono (70) dan Kartini (56) warga Desa Bayem Taman Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan Jawa Timur ini satu dari sekian potret penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Indonesia yang rela tak merayakan lebaran demi memjaga keselamatan penguna jalan.

Pagi buta, Katini istri Sartono itu sudah nampak dengan peralatan seadanya berdiri di ujung jalan perlintasan kereta api tanpa palang di desa setempat. Ia memberi tanda bahkan menghentikan kendaraan dari kedua arah ketika ada kereta api yang akan melintas.

Menjelang siang hari datang Sartono usai dari sholat Id langsung mengantikan aktivitas istrinya tersebut. Sementara Kartini yang tampak sudah lelah langsung pulang ke rumah untuk beristirahat.

Di perlintasan ganda tanpa palang pintu itu Sartono pun harus mondar-mandir menjaga kendaraan yang melintas dari kedua arah. Maklum saat musim lebaran seperti sekarang ini volume kendaraan yang ingin berlebaran meningkat.


"Diperlintasan kalau lebaran gini kendaraan padat ya, jadi berbahaya. Selain itu jalurnya ganda cara jaganya pindah pindah. Kalau ada kerta dari arah Jakarta disebelah sana, kalau ada kerta dari arah Surabaya di sini," kata Sartono kepada nusadaily.com, Sabtu (22/04/2023).

Selain membantu juga kemanusian, kata para penguna jalan, juga menyelamatkan banyak nyawa orang saat musim lebaran seperti ini. Merasa terbantu para pengguna jalan pun terkadang memberikan imbalan seiklasnya.



"Harusnya diapresiasi lah, Ia tidak digaji oleh pemerintah atau pun KAI karena sangat membantu. Selain itu mereka rela tidak berlebaran demi mamastikan keselamatan masyrakat," kata penguna jalan bernama Marjuki.



Sementara itu dari pengakuan Sartono, menjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut telah Ia lakoninya bersama istri lebih dari 11 tahun tanpa digaji dari PT KAI.(*/nto).