Polri Nggak Yakin Peneliti BRIN Ingin Bunuh Kelompok Muhammadiyah, Hanya Ungkapan Emosi

Gaduh soal ungkapan ingin membunuh kader Muhammadiyah oleh peneliti BRIN dinilai Bareskrim Polri hanya ungkapan emosi dan tidak akan benar-benar dilakukan. Sehingga Bareskrim Polri meragukan peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin tersebu

May 2, 2023 - 14:32
Polri Nggak Yakin Peneliti BRIN Ingin Bunuh Kelompok Muhammadiyah, Hanya Ungkapan Emosi

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Gaduh soal ungkapan ingin membunuh kader Muhammadiyah oleh peneliti BRIN dinilai Bareskrim Polri hanya ungkapan emosi dan tidak akan benar-benar dilakukan. Sehingga Bareskrim Polri  meragukan peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin tersebut. Komentarnya diyakini cuma emosi belaka.

 

"Kemudian ada kemungkinan yang bersangkutan (Hasanuddin) melakukan untuk mewujudkan kata-katanya untuk membunuh, saya rasa tidak," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin, 1 Mei 2023 sebagaimana dilansir dari medcom.id.

 

Berdasarkan keterangannya kepada polisi, Hasanuddin mengaku komentar itu terjadi karena capek berdebat di media sosial. Dia lantas tersulut emosi dan menuliskan ancaman kepada kelompok Muhammadiyah.

 

 

Namun, ancaman itu diyakini cuma omongan belaka. Sebab, latar belakang Hasanuddin tidak menunjukkan adanya kemungkinan akan melakukan pembunuhan.

 

"Yang bersangkutan latar belakangnya adalah keilmuan, dan yang saya sampaikan di awal dia lelah capek karna perdebatan, sehingga mengeluarkan kata kata tidak pantas, dan tidak ada kewujudan untuk benar-benar mau membunuh, tidak ada," ucap Adi.

 

Komentar ancaman itu diunggah oleh Andi Pangerang (AP) Hasanuddin, seorang peneliti astronomi BRIN pada tautan yang diunggah peneliti BRIN Thomas Jamaluddin soal perbedaan metode penetapan hari Lebaran 2023.

 

Awalnya, Thomas berkomentar bahwa Muhammadiyah sudah tidak taat pada keputusan Pemerintah karena menetapkan Hari Raya Idulftri 1444 H berbeda dengan penetapan Pemerintah. Komentar Thomas itu dibalas oleh akun AP Hasanuddin dengan nada sinis dan mengancam.

 

Beberapa komentar yang diunggah oleh AP Hasanuddin terkait perbedaan itu pun ramai di media sosial.

 

"Saya tak segan-segan membungkam kalian Muhammadiyah yang masih egosentris. Udah disentil sama Pak Thomas, Pak Marufin, dkk, kok masih gak mempan," tulis akun AP Hasanuddin.

 

Kemudian, AP Hasanuddin juga menulis komentar balasan atas unggahan akun Ahmad Fuazan S.

 

"Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan!!! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian!!!," tulis AP Hasanuddin dengan huruf besar semua.(*)