Polri Mengimbau Keluarga Korban Kebakaran Depo Plumpang untuk Setor Antemortem
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto mengatakan data antemortem dibutuhkan untuk mempermudah kerja tim identifikasi. Mereka kesulitan mengidentifikasi jenazah karena kondisi sudah sangat parah.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Kepolisian RI mengimbau warga yang kehilangan anggota keluarga saat kebakaran depo Pertamina di Plumpang untuk menyerahkan data antemortem ke Rumah Sakit Polri.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto mengatakan data antemortem dibutuhkan untuk mempermudah kerja tim identifikasi. Mereka kesulitan mengidentifikasi jenazah karena kondisi sudah sangat parah.
"Saya imbau kepada rekan-rekan menyosialisakan perlu adalah data antemortemnya kepada keluarga yang kehilangan sanak saudara keluarga, dalam hal ini yang diperkirakan ada di tempat kejadian," kata Hariyanto di RS Polri, Jakarta, Sabtu (4/3).
Antemortem adalah data sebelum orang meninggal dunia. Data itu meliputi pakaian atau aksesoris yang dikenakan korban, tanda lahir, tato, bekas luka, hingga sampel DNA dari keluarga kandung.
Hingga saat ini, Polri baru berhasil mengidentifikasi dua dari 15 kantong jenazah yang telah diterima. Dua jenazah diidentifikasi berdasarkan sidik jari.
Dua jenazah itu adalah Fahrul Hidayatuloh berusia 28 tahun dan Muhamad Bukhor yang berumur 41 tahun. Polri akan mengembalikan jenazah ke keluarga.
"Saat ini, keluarga sedang dihubungi dan nanti setelah keluarga dihubungi, keluarga kita panggil di sini, kemudian kita akan serahkan," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Secara keseluruhan, kebakaran depo Pertamina Plumpang ini mengakibatkan 18 orang meninggal dunia. Sekitar 21 orang masih hilang.(lal)