Politisi Merapat! Abah Anton, Kris Dayanti dan Sanusi Puncaki Survei Pilkada Malang Raya

Namun Ketika simulasi tanpa Ludi Tanarto dari PKS yang sudah menyatakan diri tak akan ikut maju dan menyatakan akan mendukung Dewa, maka keterpilihan Dewa melonjak berada di posisi ke dua dan Heli berada dibawahnya.

Aug 7, 2024 - 08:49
Politisi Merapat! Abah Anton, Kris Dayanti dan Sanusi Puncaki Survei Pilkada Malang Raya
Ilustrasi , saat Tim dari PKS Kota Malang Kunjungi kantor DPD NasDem

NUSADAILY.COM – MALANG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Malang, merilis hasil survei internal pilkada Malang Raya. Hasilnya, H. Anton (Abah Anton), puncaki survei walikota Malang, dengan keterpilihan 54 persen.

Sedangkan, HM. Sanusi tak tertandingi dengan keterpilihan tertinggi 50, 5 persen di pilkada Kabupaten Malang, sementara Kris Dayanti di pilkada Batu juga memiliki keterpilihan tertinggi sebesar 41 persen.

Sementara hasil survei di posisi kedua dan seterusnya di Kota Malang, ditempati H. Sutiaji, Wahyu Hidayat dan Sam HC. Di Kabupaten Malang posisi ke dua Hj. Latifah Shohib, posisi ke tiga H. Gunawan. Di Kota Batu, posisi ke dua ditempati Heliy Suyanto, Gerindra, Ludi Tanarto dari PKS dan Kresna Dewanata dari Nasdem. 

Namun ketika simulasi tanpa Ludi PKS yang sudah menyatakan diri tak akan ikut maju dan menyatakan akan mendukung Dewa, maka keterpilihan Dewa melonjak berada di posisi ke dua dan Hely berada dibawahnya.

Menanggapi hasil survei internal NasDem tersebut, Dito Arief, Direktur Semart Politica yang berkantor pusat di Bekasi tersebut mengatakan, hasil survey internal NasDem tersebut hampir serupa dengan beberapa hasil Lembaga survei lain.

“Ya hasilnya hampir mirip, selisihnya ada di margin error, artinya tak lebih dari 5 persen,” kata Dito menjelaskan.

Lebih jauh Dito mengatakan, jika beberapa Lembaga survei menunjukkan hasil yang kurang lebih sama, atau selisihnya tak lebih dari 5 persen, maka kemungkinan menangnya para kandidat tersebut semakin besar.

“Jika semua Lembaga survei hasilnya mirip, maka potret pilihan masyarakat ya memang sudah kayak gitu, sulit dikalahkan dan kemungkinan menangnya sangat tinggi,” imbuhnya.

Ketika ditanya apakah kandidat yang puncaki survei tidak bisa dikalahkan, Dito menyebut, masih sangat mungkin bisa dikalahkan.

“Bisa dikalahkan, pertama tersandung blunder politik, baik disengaja atau tidak, ke dua tersangkut masalah hukum, yang ke tiga diperangkap offside, tidak bisa mencalonkan diri karena dukungan partai tidak mencukupi,” pungkasnya.(wan)