Polisi Turunkan Sniper Saat Pembebasan Balita Perempuan 3 Tahun yang Disandera Ayahnya di Depok

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan awalnya tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Indrawieny Panjiyoga tengah melakukan pengejaran pelaku curanmor di Sukmajaya, Depok

Jan 11, 2023 - 20:15
Polisi Turunkan Sniper Saat Pembebasan Balita Perempuan 3 Tahun yang Disandera Ayahnya di Depok
Tim kepolisian dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Depok, dan Brimob Polda Metro turun tangan menyelamatkan anak yang disandera ayah di Cilodong, Sukmajaya, Depok. (Foto: Dok. Istimewa)

NUSADAILY.COM – DEPOK -  Penyelamatan balita perempuan usia 3 tahun yang disandera ayahnya di Cilodong, Sukmajaya, Depok, berlangsung alot. Polisi sampai menurunkan sniper atau penembak jitu untuk membebaskan balita tersebut.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan awalnya tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Indrawieny Panjiyoga tengah melakukan pengejaran pelaku curanmor di Sukmajaya, Depok. Di saat bersamaan, pihaknya mendapatkan informasi adanya balita disandera.

BACA JUGA : Polisi Selamatkan Balita Perempuan yang Disandera Ayah...

"Anggota Jatanras saat itu sedang menangkap curanmor dan koordinasi dengan Polsek Sukmajaya, kemudian dapat info terjadi penyanderaan, sehingga tim Jatanras ke TKP untuk membantu Polsek Sukmajaya dan Polres Depok," kata Hengki, Rabu (11/1/2023).

Hengki mengatakan situasi saat itu cukup genting. Pelaku menempelkan sangkur di leher putrinya.

"Saat itu pisau sudah ditempelkan di leher, anaknya menangis terus," kata Hengki.

Polisi sudah membujuk pelaku tetapi tidak berhasil. Pelaku justru berada di rumahnya terus sambil terus menempelkan sangkur di leher anaknya.

BACA JUGA : Lucinta Luna Curhat Alami Pembengkakan di Gusi

Melihat situasi tersebut, tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Kapolres Depok Kombes Erwin Imran Siregar dan Kapolsek Sukmajaya akhirnya mengundang sniper untuk berjaga-jaga.

"Kita sarankan situasi krisi seperti itu perlu undang sniper dan Gegana, apa Bimob karena situasinya saat itu sudah membahayakan anaknya," kata Hengki.

Tim sniper dari Brimob Polda Metro Jaya pun turun ke lokasi. Polisi mengepung rumah tersebut.

"Namun, karena pelaku ayahnya sendiri sehingga kita melakukan soft approach. Kita datangkan orang yang dia kenal yaitu adiknya untuk negosiasi," jelasnya.

Proses negosiasi ini berlangsung sejak Selasa (10/1) pukul 22.00 WIB malam. Hingga akhirnya, polisi berhasil menyelamatkan balita tersebut sekitar pukul 04.00 WIB.

"Setelah 6 jam kurang lebih akhirnya bisa kita selamatkan tanpa kekerasan. Korban selamat, pelaku juga tidak terluka," ucap Hengki. (ros)