Polisi Tes Psikologi Dua Remaja yang Bunuh Bocah di Makassar

Hasil pemeriksaan akan keluar beberapa waktu kemudian, karena nantinya akan disimpulkan oleh psikolog dan akan diserahkan ke penyidik.

Jan 13, 2023 - 19:48
Polisi Tes Psikologi Dua Remaja yang Bunuh Bocah di Makassar
Ilustrasi. Polisi menghadirkan psikolog untuk melakukan tes kejiwaan dua tersangka penculikan dan pembunuhan berencana terhadap anak di Makassar. (Foto: iStockphoto/BrianAJackson)

NUSADAILY.COM - MAKASSAR - Polisi menghadirkan psikolog untuk melakukan tes kejiwaan dua tersangka penculikan dan pembunuhan berencana terhadap anak di Makassar.

Kedua tersangka yakni AD (17) dan MF (14) yang masih berstatus sebagai pelajar di salah satu sekolah menengah swasta di Makassar. Sementara korban MFS adalah siswa SD kelas 5.

Hasil pemeriksaan akan keluar beberapa waktu kemudian, karena nantinya akan disimpulkan oleh psikolog dan akan diserahkan ke penyidik.

BACA JUGA : Duh! 2 Remaja di Makassar Nekat Bunuh Bocah 10 Tahun dan...

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan tim psikiater didatangkan untuk mengetahui kenapa tersangka tega membunuh.

Kedua tersangka diduga tergiur menjual organ korban dengan seharga USD80 ribu yang didapati di sebuah konten video internet.

Tes kejiwaan kedua tersangka dilakukan lantaran saat ditangkap hingga penunjukan lokasi pembuangan jenazah korban, tersangka tampak tidak menyesali perbuatannya. Mereka terlihat cukup santai.

"Penyidik menghadirkan psikolog Polda Sulsel, memeriksa kejiwaan kedua tersangka yang saat ini ditahan," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS, Kamis (12/1).

Berdasarkan pengakuan AD, dirinya terinspirasi menjual organ tubuh manusia setelah menonton tayangan konten penjualan organ manusia di sebuah situs bernama Yandex. Menurutnya, ginjal dihargai USD80 ribu atau Rp1,2 miliar.

BACA JUGA : Kejiwaan Dua Remaja yang Bunuh Bocah Demi Ginjal Diperiksa...

"Saat melalukan pembunuhan, rumah dalam kondisi kosong. Belum pernah ketemu yang katanya mau beli, belum pastikan di mana pembelinya. Sehingga, ia kebingungan ketika korban sudah meninggal, sehingga dibuang. Korban dicekik dan dibenturkan," kata Budhi.

Dia pun memastikan bahwa kasus tersebut murni perkara pembunuhan berencana yang didalangi oleh AD.

"Memang untuk ekonomi keluarga tersangka, ya kuranglah. Saya ingatkan ini bukan jual beli organ, tapi murni pembunuhan berencana. Bukan sindikat penjualan organ tubuh, bukan," katanya.

Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi, termasuk, saksi dari orang tua korban, rekan korban serta satu saksi dari tersangka.

Penanganan kasus ini juga melibatkan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Makassar, lantaran kedua tersangka masih tergolong anak dibawa umur.(lal)