Polisi Periksa 45 Saksi Terkait dengan Kematian Dokter Marwanty Susanty di Nabire

Benny mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, terungkap dari hasil visum yang dilakukan ditemukan beberapa lebam pada bagian tubuh korban seperti di wajah, leher dan perut dokter Marwanty.

Mar 19, 2023 - 16:36
Polisi Periksa 45 Saksi Terkait dengan Kematian Dokter Marwanty Susanty di Nabire
Ilustrasi kasus kematian. (Istockphoto/ Ilbusca)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 45 orang saksi, yang dimintai keterangannya oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Nabire terkait kematian dokter Marwanty Susanty SpP di Nabire, Papua Tengah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol, Ignatius Benny Prabowo, menyatakan, beberapa barang bukti telah diamankan di Polres Nabire terkait kematian dokter yang bertugas di RSUD Nabire tersebut.

Benny mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, terungkap dari hasil visum yang dilakukan ditemukan beberapa lebam pada bagian tubuh korban seperti di wajah, leher dan perut dokter Marwanty.

BACA JUGA : Kapolri Minta Anggota Calo Bintara Polda Jateng Dijatuhi...

Saat ini, Polda Papua terus melakukan pendalaman guna mengungkap apa penyebab kematian korban karena almarhumah tidak mempunyai rekam jejak penyakit.

Penyidik Polres Nabire masih berupaya mengungkap kematian dr. Marwanty Susanty SpP, yang merupakan dokter di RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Dokter Marwanty ditemukan meninggal di rumahnya di komplek RSUD Nabire, Senin (13/3). Polisi belum bisa mengungkap motif dan penyebab kematian dokter spesialis paru tersebut.

BACA JUGA : Ratusan Personel Gabungan Akan Dikerahkan dalam Pengamanan...

Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan masih menunggu hasil medis sehingga dapat dipadukan dengan hasil penyelidikan tim reskrim serta barang bukti yang didapat di TKP.

"Masyarakat diminta tetap sabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan anggota dan jangan membangun opini yang dapat mengganggu kamtibmas di Nabire," kata Benny, seperti dilansir Antara, Sabtu (18/3).

Sampai sekarang belum ada penjelasan dari dokter ahli forensik karena ditemui ada tanda-tanda kekerasan. "Mudah-mudahan kasusnya segera dapat diungkap karena penyidik masih terus mendalaminya," jelas Kombes Benny.(lal)