Polisi Jelaskan Pemicu KDRT di Depok: Terkait Keuangan, Mungkin Ada Ketersinggungan
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menyebut pertanyaan suami soal laporan keuangan ternyata membuat istrinya tersinggung.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Polisi menjelaskan pemicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Depok, Jawa Barat, berawal dari pertanyaan terkait keuangan. Atas kasus ini, suami dan istri yang terlibat KDRT ditetapkan sebagai tersangka.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menyebut pertanyaan suami soal laporan keuangan ternyata membuat istrinya tersinggung.
"Sang istri mungkin menjawab seadanya, 'Cek aja sendiri itu di m-banking', sehingga akhirnya mungkin ada ketersinggungan," kata Yogen kepada wartawan, Kamis (25/5).
Ketersinggungan itu berubah menjadi cekcok suami-istri. Suami kemudian menyiram bubuk cabai ke istrinya. Namun, kata Yogen, bubuk cabai itu bukan disiram ke mata, melainkan ke rambut istri.
BACA JUGA : Suami di Bekasi Jadi Tersangka Gara-Gara Cekik dan Banting...
"Bukan ke mata ya, bukan, kalau ke mata kan bisa luka perih sehingga mungkin Bu Putri enggak bisa melihat, ke rambut ya kemudian Bu Putri ambil garpu di situ katanya kemudian mencoba melakukan serangan. Ada luka sedikit di tangan (suami)," tutur Yogen.
"Kemudian ada dorongan, kemudian ada peremasan dari Bu Putri terhadap alat vital sang suami, kemudian dilakukan pemukulan untuk biar itu tidak terjadi lebih lama (memeras alat kelamin) dan makanya ada luka pukulan di Bu Putri dan juga ada luka di alat kelamin si suami gitu ya," sambungnya.
Suami dan istri di Depok saling lapor terkait kasus KDRT. Berdasarkan penyelidikan, Polres Metro Depok lantas menetapkan keduanya sebagai tersangka.
"Dua-duanya kami tetapkan sebagai tersangka," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, Rabu (24/5).
Dalam prosesnya, kata Yogen, salah satu pihak sempat mengajukan restorative justice (RJ) untuk penyelesaian kasus ini.
BACA JUGA : Polda Jatim Kembali Lengkapi Berkas KDRT Ferry Terhadap...
Namun, RJ tak bisa dilakukan, sebab pihak istri tak hadir. Atas dasar ini, proses hukum terkait kasus tersebut pun terus dilanjutkan.
Kasus ini viral setelah seorang adik dari istri yang terlibat KDRT tersebut mengungkap kasus lewat sebuah utas dalam akun Twitter @saharahanum. Menurutnya, sang istri sudah berumah tangga selama 14 tahun dan belasan kali menjadi korban KDRT.
Dia menyebut KDRT itu terjadi pada Februari. Menurut akun tersebut, sang istri disiram dengan bubuk cabai, dijambak, dan kepalanya dibenturkan ke tembok. Atas kejadian itu, sang istri langsung melapor ke Polres Depok sekaligus melakukan visum.
"Kakak gue langsung lapor polisi, mendatangi Polres Depok, langsung divisum dan menunggu hasil laporan tapi ternyata suaminya malah melaporkan dia balik dengan laporan KDRT," cuit akun Twitter tersebut seperti dikutip Rabu (24/5).
Setelah menunggu kurang lebih dua bulan, menurut akun itu, kakaknya dijadikan tersangka dan harus ditahan selama dua hari.(lal)