Polisi Buka Suara Usai Warga Makassar Viral Ditembak di Depan Rumahnya

Dalam video yang viral itu memperlihatkan seorang pria tengah meringis kesakitan di depan rumahnya, sementara pihak keluarga berteriak histeris melihat kejadian penembakan tersebut.

May 10, 2023 - 23:23
Polisi Buka Suara Usai Warga Makassar Viral Ditembak di Depan Rumahnya
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Video penembakan anggota polisi terhadap seorang warga Makassar, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Polisi mengklaim pria yang tertembak di kaki dan perutnya adalah pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) yang mempunyai enam laporan polisi tindak kejahatannya.

Dalam video yang viral itu memperlihatkan seorang pria tengah meringis kesakitan di depan rumahnya, sementara pihak keluarga berteriak histeris melihat kejadian penembakan tersebut.

BACA JUGA : Tersangka Penembakan di Jiangyin Provinsi Jiangsu Diduga...

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengklaim bahwa tindakan tersebut sudah sesuai prosedur. Pria tersebut merupakan residivis dan pelaku pembakaran di salah satu gereja di Kecamatan Panakukkang pada tahun 2018 lalu.

"Memang ada penangkapan yang dilakukan oleh Polsek Panakukkang, kemudian menangkap salah satu pria terduga pelaku curas dan hasil penangkapan itu ada enam laporan polisi, termasuk membakar mimbar gereja. Sudah sesuai (prosedur)," kata Ngajib, Rabu (10/5).

Ngajib menerangkan bahwa pada saat dilakukan penangkapan di Jalan Adyaksa, Kecamatan Panakukkang tersebut, pelaku membawa senjata tajam jenis badik, kemudian melakukan perlawanan.

BACA JUGA : Terjadi Penembakan di Sekolah, Menteri Pendidikan Serbia...

"Pada saat dilakukan penangkapan yang bersangkutan melakukan perlawanan membawa badik dan akan mengancam jiwa masyarakat maupun anggota sehingga dilakukan langkah tegas dan terukur," jelasnya.

Residivis kasus pencurian tersebut, kata Ngajib, sudah beberapa kali dicoba untuk ditangkap namun selalu berhasil meloloskan diri. Usai penembakan, Ngajib mengklaim pelaku sudah diberi penanganan medis di rumah sakit.

"Jadi secara prosedural walaupun yang bersangkutan adalah pelaku, kita tetap berikan tindakan perawatan dan pengobatan pemulihan terhadap pelaku," pungkasnya.(lal)