Poles Sektor UMKM Agar Naik Kelas

Selama hampir 13 tahun, Dwi Nur Koko Hidayat pontang panting seorang diri mengembangkan usahanya. Sejak 2010 lalu, pria asal Kota Batu itu merintis produksi olahan makanan kripik buah dengan merk dagang 'Surya Mas'. Beberapa olahan yang dihasilkan seperti kripik apel, pisang, mangga, nanas, salak serta rambutan.

Mar 7, 2023 - 13:42
Poles Sektor UMKM Agar Naik Kelas
Tempat produksi keripik buah Surya Mas yang berada di Jalan Wukir, Kelurahan Temas, Kota Batu.

NUSADAILY.COM-KOTA BATU–Selama hampir 13 tahun, Dwi Nur Koko Hidayat pontang panting seorang diri mengembangkan usahanya. Sejak 2010 lalu, pria asal Kota Batu itu merintis produksi olahan makanan kripik buah dengan merk dagang 'Surya Mas'. Beberapa olahan yang dihasilkan seperti kripik apel, pisang, mangga, nanas, salak serta rambutan.

Sulitnya akses permodalan dan kendala pemasaran menjadi batu sandungan dalam memgembangkan usahanya. Setelah sekian lama diselimuti ketidakpastian, akhirnya kegigihannya menemukan jawaban. Usahanya mampu naik kelas setelah mendapat pendampingan dari Kadin Kota Batu.

"Kami difasilitasi Kadin memasarkan produk-produk di luar kota bahkan hingga luar provinsi seperti di Kalimantan," ungkap Koko.

Peningkatan kualitas maupun pengemasan produk yang menarik menjadi hal yang diprioritaskan. Dua aspek itu begitu penting agar menggaet minat konsumen dan menaikkan nilai jual. Dalam satu hari, pihaknya bisa memproduksi hingga 60 kilogram keripik buah menggunakan tiga mesin vacum frying.

"Dari hasil produksi tersebut untuk pemasaran lokal Kota Batu saja sudah kualahan. Apalagi saat ini bahan baku juga sudah mulai langka. Sebab beberapa buah hanya ada musiman," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono menuturkan, pihaknya bersedia menampung berbagai produk UMKM Kota Batu. Hal itu sejalan dengan tujuan organisasinya dalam menggerakkan roda perekonomian. Salah satunya pendampingan dalam pemasaran agar UMKM Kota Batu berdaya saing.

"Di Kota Batu harus ada gebrakan. Agar tidak hanya sebatas seremonial saja. Kalau ingin mengembangkan UMKM, di Kota Batu juga banyak pengusaha. Mereka bisa diajak bersinergi agar UMKM Kota Batu bisa makin berkembang," tuturnya. 

Dia mengungkapkan, Kadin Kota Batu sudah punya rumah kurasi. Padahal Pemkot Batu belum punya hal tersebut. Kadin Kota Batu juga punya 10 kurator, guna menjaga nilai serta mengelola produk UMKM untuk dapat dikembangkan atau dilestarikan dikemudian hari. 

"Kota Batu punya lebih 4.000 UMKM. Namun jika tidak digarap dengan baik oleh pemerintah, maka hasilnya tidak akan maksimal," ujarnya. (oer)