Polda Metro Ungkap BEM SI Salah Persepsi soal Tes Urine Masuk Kampus

Kombes Mukti Juharsa menegaskan tes urine akan dilakukan kepada semua pihak untuk menurunkan angka prevalensi narkoba di semua kalangan masyarakat.

Nov 26, 2022 - 17:15

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Wacana polisi menggelar tes urine di kampus-kampus Jakarta dipertanyakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Polda Metro Jaya meluruskan bahwa tes urine tidak hanya berfokus kepada mahasiswa, tetapi ke semua kalangan profesi.

"Tidak ada pernyataan kami (tes urine) hanya untuk mahasiswa, jika teman-teman menyimak detail runutan paparan/pernyataan lengkap kami pada tanggal 19 Oktober 2022," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa, Sabtu (29/10/2022).

Kombes Mukti Juharsa menegaskan tes urine akan dilakukan kepada semua pihak untuk menurunkan angka prevalensi narkoba di semua kalangan masyarakat.

BACA JUGA : BEM SI Tantang Polisi Dites Urine Duluan Usai Munculnya Wacana Tes Urin di Kampus Jakarta

"Tentunya Ditnarkoba akan fokus menurunkan bagaimana angka prevalensi narkoba ya, siapapun, umur berapapun, profesi apapun, dan di manapun akan jadi fokus kami," ujar Mukti, dilansir dari detik.com 

Mukti menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan pihak kampus yang sekiranya membutuhkan pengawasan terhadap mahasiswanya. Jika ada permintaan untuk pelaksanaan tes urine kepada mahasiswa, kata Mukti, pihaknya siap untuk melaksanakannya.

"Jadi ini salah persepsi bahwa kita akan lakukan tes itu (kepada mahasiswa). Jadi kita akan mencoba kerja sama dengan para universitas, jika dibutuhkan untuk tes urine, kita siap, untuk membantu mahasiswa maupun dengan universitas," kata dia.

Mukti kembali mempertegas bahwa pelaksanaan tes urine bukan hanya menyasar mahasiswa. Pihaknya akan melalukan tes urine kepada semua pihak, bila dibutuhkan.

"Enggak (tes urine hanya ke mahasiswa). Semuanya pelajar juga kalau dibutuhkan kita juga dateng. Jadi jangan salah persepsi," pungkasnya.

BEM SI Pertanyakan Rencana Tes Urine di Kampus

Sebelumnya, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Muhammad Yuza Augusti merespons rencana tes urine yang akan dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Ia mempertanyakan mempertanyakan mengapa tes itu hanya dilakukan pada mahasiswa.

BACA JUGA : Polisi se-Sidoarjo Lakukan Tes Urine, Buntut Kapolsek Sukodono Ditangkap Kasus Narkoba

"Ini masalahnya, permasalahan dan juga peraturan ini kan untuk seluruh masyarakat Indonesia, kenapa cuma mahasiswa dan juga anak muda doang gitu? Kalau memang mau adil semua masyarakat juga, atau mungkin juga bapak-bapak di sini juga dites juga," kata Koordinator Pusat BEM SI Muhammad Yuza Augusti kepada wartawan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Yuza mempertanyakan substansi tes urine kepada para mahasiswa tersebut. Yuza juga mempertanyakan riset yang menunjukkan mahasiswa yang disebut lebih banyak menggunakan narkotika.

"Lagi-lagi saya bukan untuk menolak atau menyetujui ya, tapi sebuah kritikan dan juga sebuah substansi yang diambil dari itu tuh apa sebetulnya? Apakah memang karena anak muda yang lebih banyak melakukan? Kan nggak juga. Mana riset dan lain-lainnya? Itu yang kita perlu, jadi hal-hal tersebut yang mungkin masih dipertanyakan masalah tes urine pada anak muda," ujarnya.

Dia mengatakan masih banyak permasalahan yang seharusnya lebih dulu diurusi polisi seperti Tragedi Kanjuruhan hingga kasus Ferdy Sambo.

"Saya bilang mendukung nggak, menolak juga nggak, karena lagi-lagi kita juga butuh klarifikasi, kenapa tiba-tiba semuanya mau dites urine gitu, kenapa tiba tiba. Ibarat ada permasalahan yang lebih besar untuk diurusi, kenapa dana yang lebih besar yang banyak ini selalu untuk hal-hal yang mungkin tidak menjadi sebuah permasalahan besar gitu, tes urine, ya buat apa ? Itu menjadi sebuah permasalahan juga," papar Yuza.

"Kalau memang ternyata ada memang fenomena ini menjadi besar dan perlu diatur ya silakan. Tapi, kalau memang ternyata masih ada PSN masih belum selesai, BBM masih kesulitan dan sekarang masih ada hal-hal, Kanjuruhan belum selesai, Polri, masalah Ferdy Sambo juga belum selesai," lanjutnya.(ros)