Planetarium dan Observatorium Jakarta Dinilai Bak Gedung Mati Usai Direvitalisasi

Dia mengkritisi minimnya perbaikan yang dilakukan pengelola terhadap Planetarium. Padahal, kata dia, revitalisasi TIM secara keseluruhan menelan anggaran fantastis sebesar Rp 1,4 triliun.

Apr 5, 2023 - 17:13
Planetarium dan Observatorium Jakarta Dinilai Bak Gedung Mati Usai Direvitalisasi
Planetarium dan Observatorium Jakarta/ detik.com

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) di Taman Ismail Marzuki dinilai bak gedung mati usai direvitalisasi. Pasalnya, hingga saat ini Planetarium tak kunjung buka.

Sorotan ini awalnya diutarakan Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo. Anggara memberikan kritik itu setelah meninjau kawasan TIM bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta pada Rabu (8/3/2023). Komisi E meninjau sejumlah titik, salah satunya adalah Teater Bintang.

"Planetarium, yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat untuk datang ke TIM, malah justru tidak berfungsi semenjak revitalisasi TIM," kata Anggara dalam keterangan tertulis, Jumat (10/3/2023).

Dia mengkritisi minimnya perbaikan yang dilakukan pengelola terhadap Planetarium. Padahal, kata dia, revitalisasi TIM secara keseluruhan menelan anggaran fantastis sebesar Rp 1,4 triliun.

BACA JUGA : Usulkan Raperda Pengelolaan Pasar Batu agar Perekonomian...

Planetarium dan Observatorium Jakarta menjadi simbol Jakarta sebagai kota modern yang memiliki atensi terhadap penelitian sains angkasa raya. Sampai akhirnya, POJ menjadi sarana pendidikan publik yang menarik.

"Sayang sekali sekarang ini menjadi gedung mati saja di tengah modernisasi TIM," kata Ara.

Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin mengatakan JakPro akan berkomunikasi dengan pihak vendor terkait hal ini. Iwan mengatakan interior secara fisik Planetarium telah rampung.

Namun dia menyebutkan komunikasi dengan vendor akan dilakukan agar alat-alat di Planetarium ini bisa kembali berfungsi.

"Sudah selesai interiornya. Memang ada alatnya itu yang kita komunikasikan dengan para ini vendornya," kata Iwan kepada wartawan, Selasa (14/3/2023).

"Memang alatnya kita komunikasikan sama vendornya itu kan alat sensitif, teknologi kamera. Karena memang produk itunya udah berapa tahun lalu. Ada beberapa ininya yang nggak berfungsi, nah ini kita komunikasikan ini karena harus hati-hati soalnya itu kan barang sensitif. Jadi kita komunikasikan dengan vendornya," ujarnya, dilansir dari detik.com

Lebih lanjut, Iwan mengatakan komunikasi dengan pihak vendor Planetarium tersebut akan segera dilakukan.

"Segera, ini saya minta segera, pasti kita ada strategi-strategi supaya bisa menutup mengantisipasi dulu menggantikan alatnya itu," ujarnya.

Fastilitas Utama Rusak

Pemprov DKI Jakarta mengungkap alasan Planetarium tak kunjung dibuka usai revitalisasi. Ternyata fasilitas utama dari planetarium berupa proyektor 'star ball' mengalami kerusakan.

"Fasilitas utama yaitu Star Ball-nya itu mengalami kerusakan," kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

Sementara berdasarkan laporan yang diterima dari JakPro, revitalisasi dari segi bangunan planetarium telah rampung dilakukan. Hanya saja, pihaknya kesulitan memperbaiki proyektor berusia tua itu karena hanya ada satu vendor yang bisa memperbaiki.

"Memang hanya ada satu vendor karena khusus sekali, jadi sedang melakukan upaya pendekatan dari JakPro," ujarnya.

Iwan berharap agar JakPro segera menyelesaikan revitalisasi POJ TIM. Pasalnya banyak masyarakat yang menantikan fasilitas ini dibuka kembali.

"Kami berharap banyak, karena banyak masyarakat yang ingin menikmati planetarium," jelasnya.

Jakpro Cari Solusi

JakPro mengungkap perbaikan fasilitas utama itu membutuhkan biaya mahal. Saat ini JakPro tengah mencari solusi alternatif agar POJ TIM sebagai sarana pembelajaran bisa segera dibuka kembali.

"Star ball ini opsinya diperbaiki atau diganti baru. Kalau diperbaiki ternyata mahal dan hampir sama dengan beli baru. Beda-beda dikit," kata Vice President Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (JakPro) Syachrial Syarif di DPRD DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa.

Adapun solusi yang disiapkan terdiri dari solusi jangka panjang dan jangka pendek.

"Karena mengadakan star ball cukup mahal, mungkin kita akan siapkan alternatif lain supaya planetarium jadi sarana belajar lagi buat kita semua," ujarnya.

JakPro sendiri menargetkan aktivasi POJ TIM pada tahun ini. JakPro berjanji bakal menggandeng Dinas Kebudayaan dan komunitas untuk mendiskusikan solusi alternatif jangka pendek.

"Kita tidak sendiri, alternatif nya kita diskusikan dengan Dinas Kebudayaan, komunitas, harapannya segera, mudah-mudahan di tahun ini sudah bisa (aktivasi) bukan dengan star ball tapi dengan alternatif solusi jangka pendek," terangnya. (ros)