PKB SOLID TEGAK LURUS MENANGKAN SAE, Baliho Subandi Berlogo PKB Minta Diturunkan
“Keputusan DPP sudah tegas. Sebagai pengurus dan kader wajib patuh terhadap keputusan partai, dan harus tegak lurus bersama-sama memenangkan paslon SAE pada Pilkada 2024,” kata Abdillah Nasih, Ketua DPC PKB Sidoarjo.
NUSADAILY – SIDOARJO ; Jajaran pengurus DPC PKB Sidoarjo terus membangun kesolidan sebagai bentuk tanggung jawab memuluskan kemenangan pasangan calon (Paslon) Ahmad Amir Aslichin dengan Edi Widodo (SAE). Bahkan partai itu tidak hanya menginstruksikan jajaran pengurus dan kadernya bersikap tegak lurus seirama dengan garis kebijakan partai, juga meminta semua baliho bergambar Subandi yang memasang logo PKB segera diturunkan.
Sikap dan langkah tegas jajaran pengurus partai bergambar bola dunia dikelilingi sembilan bintang ini tentunya dapat dipahami semua pihak. Mengingat, sejak Subandi mendaftarkan diri sebagai calon bupati pada Pilkada 2024 melalui partai lain, maka sudah dianggap keluar dari garis kebijakan partai.
Dia dianggap tidak lagi menjadi keluarga besar dari PKB. Bahkan berdasarkan SK DPP PKB No.35583/DPP/01/VIII/2024, yang mengatur perubahan kepengurusan baruDPC PKB masa bhakti 2021-2026, telah menetapkan Abdillah Nasih sebagai ketua DPC PKB menggantikan Subandi. Untuk sekretarisnya dijabat Sihabuddin.
“Dengan keluarkan SK DPP, saya kira soal kepengurusan sudah kelir. Secara definitive, saya telah ditetapkan sebagai ketua DPC PKB Sidoarjo sampai tahun 2026,” ujar Nasih dalam jumpa pers di Cafe Kopili, pada Senin (2/8) sore.
Sebelumnya, Nasih didampingi Sihabuddin menggelar pertemuan bersama jajaran pengurus DPC PKB. Hadir diantaranya, H. Usman, Dhamroni Chudlori, Sullamul H. Nurmawan, Rizza Ali Faizin dan beberapa kader PKB yang terpilih menjadi DPRD Kab. Sidoarjo periode 2024-2029. Ikut hadir Mas Iin dan Abah Edi, sapaan paslon bertagline; SAE tersebut.
Nasih menegaskan, dengan SK kepengurusan baru DPC PKB ini maka secara otomatis, Subandi tidak lagi menjadi bagian dari PKB. Sehingga bersangkutan tidak berhak lagi menggunakan atribut PKB dalam setiap kegiatan politik di Sidoarjo.
Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh baliho bergambar Subandi memakai logo PKB,--termasuk ada pula yang memasang gambar Muhaimin Iskandar, Ketua DPP PKB yang dipasang di beberapa tempat di Sidoarjo, diminta untuk segera diturunkan.
Bahkan terkait masalah ini,Nasih mengaku telah berkirim surat ke Bawaslu Kab. Sidoarjo berisi keberatan atas pemakain atribut PKB oleh pihak luar partainya. “Kami minta agar dicopot. Kami tekankan sebelum masa kampanye tiba, sudah tidak ada lagi baliho dipasang orang luar partai yang memakai logo PKB,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Nasih didampingi H. Usman, Ketua Tim Pemenangan SAE telah menginstruksikan semua pengurus dan kader,--keluarga besar PKB, bersikap tegak lurus. Sesuai garis kebijakan partai, keluarga besar PKB mulai tingkat DPC (Kabupaten), PAC (Kecamatan) dan ranting (desa/kelurahan) maupun seluruh banomnya, berkewajiban memenangkan pasangan SAE pada Pilkada Sidoarjo yang dihelat 27 Nopember 2024.
“Ini tidak main-main. PKB harus tetap solid, dan patuh terhadap garis kebijakan partai untuk memenangkan SAE. Jika ada yang mbalelo, sanksinya adalah pemecatan. Bagi pengurus mulai PAC hingga ranting, kalau tidak berkenan, akan kami ganti,” tegas Nasih. “Ini berlaku bagi semuanya, termasuk bagi anggota di DPRD dari PKB,” tambahnya.
Usman maupun Dhamroni menambahkan sikap tegak lurus sebagai bentuk kepatuhan garis kebijakan partai tidak bisa ditawar lagi. Bahkan DPP telah membuktikan sikap tegasnya, termasuk menyikapi Subandi yang dianggap melawan kebijakan partai, karena maju lewat partai lain pada Pilkada 2024.
“Keputusan DPP sudah tegas. Sebagai pengurus dan kader wajib patuh, dan harus tegak lurus memenangkan SAE pada Pilkada. Kalau ada yang tidak tegas lurus, atau bersikap tak sesuai dengan garis kebijakan partai, maka sanksinya adalah pemecatan,” tegas Usman. (*/ful)