PKB Sarankan Bupati Jember Ganti Kepala OPD dengan Serapan APBD Rendah

PKB masih memahami jika ada OPD yang memiliki serapan 80 persen. “Mungkin ada efisiensi atau program yang seharusnya berjalan, karena ada kebijakan pusat, akhirnya tidak berjalan

Dec 31, 2022 - 17:13
PKB Sarankan Bupati Jember Ganti Kepala OPD dengan Serapan APBD Rendah
PKB Sarankan Bupati Jember Ganti Kepala OPD dengan Serapan APBD Rendah

NUSADAILY.COM – JEMBER – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyarankan Bupati Hendy Siswanto agar bersikap tegas terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki serapan anggaran rendah.

Berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jember, serapan APBD tahun ini hingga 23 Desember lalu mencapai 87,46 persen dari kekuatan APBD Rp 4,421 triliun. “Serapan anggaran sudah sangat tinggi. Tapi juga ada catatan-catatan dari beberapa OPD yang belum memenuhi target,” kata Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi,

BACA JUGA : Diduga Korban Begal, ABG Jember Tewas Dicelurit Pacar Sendiri

PKB masih memahami jika ada OPD yang memiliki serapan 80 persen. “Mungkin ada efisiensi atau program yang seharusnya berjalan, karena ada kebijakan pusat, akhirnya tidak berjalan. Tapi jalau masih ada OPD dengan serapan 70 persen atau di bawah 70 persen, maka tugas dari bupati untuk mengevaluasi,” kata Ayub.

 “Harus ada punishment, karena sayang kalau sampai program yang sudah ditata baik tidak berjalan. Imbasnya pada pembangunan masyarakat. Kepala OPD itu harus segera digeser,. Masih banyak pejabat yang lebih bisa melaksanakan keinginan bupati,” kata Ayub.

Ayub juga mengkritik masih adanya OPD yang kurang kreatif. “Saya lihat sebagian program adalah keinginan (inisiatif) bupati. Bukan dari OPD. Contoh nonton bareng Piala Dunia. Efeknya selama satu bulan penuh ekonomi saya lihat bergerak. Jember seperti di Mekah, 24 jam hidup,” katanya.

PKB menilai, pembangunan infrastruktur sudah dirasakan masyarakat Jember. “Tugas pemerintah dan masyarakat memelihara ini. Saya lihat sebagian titik-titik ruas jalan yang kemarin dibangun sudah mulai ada kerusakan. Ini perlu pemerintah untuik segera bertindak agar pemeliharaan dilakukan dengan baik,” kata Ayub.

Ayub mengingatkan agar lubang jalan segera ditambal. “Kalau tidak segera diperbaiki, mrantak (menyebar). Kalau rusak parah, biaya perbaikannya lebih mahal,” katanya.

BACA JUGA : Rapat Bamus DPRD Jember Batal Digelar, Tak Memenuhi Kuorum...

Ayub memuji unit reaksi cepat Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air yang segera merespons laporan masyarakat mengenai jalan rusak.”Butuh partisipasi masyarakat dan di sinilah pentingnya OPD-OPD untuk bermain di media sosial, agar masyarakat bisa segera melapor. Jangan terlalu formal,” katanya.

Melalui media sosial, OPD bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Masyarakat saya kira akan merasakan kehadiran pemerintah. Era sekarang kan beda. Hari ini media sosial dominan. Kalau itu dilakukan, saya yakin apa yang sudah bagus akan lebih bagus. Tahun 2023 adalah tahun penentuan bagi bupati. Karena 2024 tahun politik. Hari ini bupati harus betul-betul memastikan programnya dijalankan,” kata Ayub.(ris)